Jakarta, MINA – Umat Islam di sejumlah daerah dan kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta akan menyambut Tahun Baru 2018 dengan menggelar Zikir Nasional menghadirkan sejumlah penceramah.
Sejumlah tokoh seperti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak juga ulama seperti Gus Miftah Habiburrahman dari Pondok Pesantren Ora Aji, Kang Puji Hartono dari Pesantren Masyarakat Jogja direncanakan akan hadir dalam acara puncak Zikir Nasional.
Di Jakarta, Harian Umum Republika menggelar Zikir Nasional di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur pada 29-31 Desember 2017. Selain itu, sejumlah tokoh sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir pada Zikir Nasional 2017 ini yakni Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Pimpinan Ponpes Tebu Ireng dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Salahuddin Wahid, Pimpinan Majelis Dzikir Az-Zikra Ustaz HM Arifin Ilham, Wakil Sekjen MUI Pusat Ustaz Tengku Zulkarnain, dan tokoh pemuda Muzammil Hasballah.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak mengaku gembira menjadi bagian kegiatan positif menjelang pergantian malam tahun baru tersebut.
Ia pun berharap Dzikir Nasional juga digelar secara serentak di kota-kota besar lainnya.
“Saya gembira bisa menjadi bagian tradisi positif dan konstruktif yang sudah dibangun, bila perlu ke depan Republika juga bisa menggelar dibanyak tempat di kota-kota besar secara serempak, tidak hanya di tiga kota tersebut,” ungkap Dahnil Azhar sebagaimana laporan InfoPublik yang dikutip MINA, Kamis (28/12).
Ia menyarankan kegiatan zikir nasional itu juga memanfaatkan teknologi digital atau akses internet, sehingga masyarakat di seluruh negeri juga bisa menyaksikan zikir nasional tersebut.
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
“Makna nasional pun harus digeser, bisa juga zikir nasional diadakan di kota lain dengan akses streaming dan live sosial media. Karena saat ini akses internet dan sosial media bisa di jangkau oleh siapa pun darimana saja,” ujar Dahnil.
Ia juga sangat mendukung jika Zikir Nasional Republika digelar pada saat pergantian malam tahun baru Hijriah atau Malam Tahun Baru Islam. Dengan demikian, nilai-nilai Islam dalam kegiatan zikir nasional menjadi lebih bermakna.
“Tahun baru Islam adalah usulan yang penting dan harus diwujudkan oleh Republika, bila ingin menemukan makna yang kompatibel antara zikir dan nilai-nilai Islam yang bisa dimaknai melalui Tahun Baru Hijriah,” tambah Dahnil.(R/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda