Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zionis Bangun Pos Permukiman Ilegal di Lembah Jordan

Nur Hadis - Jumat, 13 September 2019 - 16:31 WIB

Jumat, 13 September 2019 - 16:31 WIB

2 Views

Jordan, MINA – Israel menyatakan akan segera membangun permukiman baru di wilayah Lembah Jordan di Tepi Barat yang diduduki, secara surut “melegalkan” pos pemukim yang tidak sah, Kamis(12/9).

Menurut JerusalemPost yang dikutip MINA, kabinet akan mengkonfirmasi keputusan pada Ahad depan, beberapa hari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji untuk mengambil Lembah Jordan jika ia memenangkan masa jabatan baru, dan tak lama sebelum warga Israel melakukan pemungutan suara pada 17 September mendatang.

Surat kabar itu melaporkan bahwa langkah itu merupakan ketiga kalinya dalam dua tahun terakhir bahwa pemerintah telah menyetujui penyelesaian Permukiman baru di Tepi Barat.

“Ini adalah langkah menuju penerapan kedaulatan. Ini hal yang benar untuk dilakukan. Inilah yang perlu dilakukan,” kata Netanyahu saat pertemuan khusus dengan kabinet Zionis Israel, Knesset.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Mevo’ot Yericho adalah permukiman kecil yang terdiri dari sekitar 30 keluarga, dan persetujuan surutnya oleh otoritas Israel disambut oleh ketua Dewan Regional pemukim Lembah Jordan, David Lahiani.

JerusalemPost melaporkan, Selama dekade Netanyahu di kantor kabinet telah menyetujui enam permukiman baru, lima diantaranya merupakan pos yang sudah ada sebelumnya.

Netanyahu juga menyinggung kritik dari aliran kanan bahwa dia belum menganeksasi Lembah Jordan selama masa jabatannya sebagai perdana menteri, dan dengan demikian mengumumkannya sekarang sebagai janji pemilunya.

“Mereka yang bertanya mengapa kami tidak mencaploknya sebelum ini karena mereka tidak mengerti cara kerjanya,” katanya.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Netanyahu juga menegaskan “Saya telah bekerja selama bertahun-tahun untuk melembutkan hati. Ini adalah proses bertahap. Itulah mengapa saya memberi tahu AS selama beberapa hari terakhir tentang keputusan saya”.

Israel telah mengusir ratusan ribu warga Palestina dan menduduki tanah mereka sejak 1948. Kini negara Zionis itu ingin melebarkan kekuasaannya dengan menguasai lembah Jordan seperti yang dijanjikan Perdana Menterinya jika ia berhasil menguasai Parlemen setelah pemilu ulang nanti.

(T/ayu/B01).

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Rekomendasi untuk Anda