Gaza, MINA – Pasukan Zionis membunuh mantan pemain basket nasional Palestina, Mohammed Shaalan (40) di lokasi distribusi bantuan di dekat Khan Younis, Gaza. MEE melaporkan, Rabu (20/8).
Shaalan gugur saat berupaya mengamankan makanan dan obat-obatan untuk putrinya yang sakit, Maryam, dan seluruh keluarganya.
Menurut media lokal, Maryam menderita gagal ginjal dan keracunan darah parah.
Sebelum syahid, Shaalan telah berulang kali memohon bantuan untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat bagi putrinya.
Baca Juga: Jet Tempur Zionis Intensifkan Serangan Udara ke Gaza
Dijuluki al-Zilzal, artinya gempa bumi, Shaalan adalah tokoh terkenal di dunia olahraga Palestina, pernah bermain untuk beberapa tim lokal termasuk Khadamat Al-Bureij, Khadamat Al-Maghazi, dan Khadamat Khan Younis, serta mewakili tim nasional.
Gambar-gambar yang beredar media sosial menunjukkan para pelayat berkumpul di sekitar rumah Shaalan. Jenazahnya ditutupi dengan bendera Palestina dengan bunga-bunga diletakkan di atas kain kafannya.
Shaalan adalah salah satu dari tiga anggota komunitas olahraga Palestina yang tewas dalam 24 jam terakhir, setelah ssbelumnya Salem al-Shaer (26 tahun), kepala departemen peralatan di Rafah Youth Club, dan Ahmed al-Jawrani (40 tahun), mantan bintang Al-Salah Sports Club.
Pasukan Zionis menewaskan setidaknya 670 atlet Palestina sejak genosida di Gaza dimulai hampir dua tahun lalu, menurut pejabat olahraga Palestina.
Baca Juga: PBB: Bantuan yang Masuk ke Gaza Saat Ini Tidak Cukup Ringankan Kelaparan
Awal bulan ini, pasukan Israel membunuh mantan bintang sepak bola Suleiman al-Obeid, yang dijuluki “Pele Palestina”.
Ia juga gugur saat mengantre bantuan di lokasi distribusi bantuan yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS.
Pasukan Zionis menewaskan lebih dari 2.000 warga Palestina di lokasi GHF sejak akhir Mei lalu.
GHF meluncurkan mekanisme distribusi bantuan yang kontroversial sejak 27 Mei setelah hampir tiga bulan blokade Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Kelompok-kelompok hak asasi manusia sejak itu menuduh GHF terlibat dalam kejahatan internasional yang direncanakan. []
Baca Juga: Israel Panggil 60.000 Tentara Cadangan untuk Persiapan Kuasai Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)