Gaza, MINA – Pasukan Zionis Israel telah mengebom sebuah sekolah yang terkait dengan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza tengah, menewaskan sedikitnya 32 warga Palestina yang mengungsi dan melukai puluhan lainnya, menurut para pejabat dan media lokal.
Kelompok pejuang Hamas yang memimpin Jalur Gaza mengutuk serangan dini hari itu pada Kamis (6/6).
Hamas menyebutnya sebagai “pembantaian yang mengerikan” dan mengatakan bahwa banyak perempuan dan anak-anak meninggal dunia dan terluka, Al Jazeera melaporkan.
Kantor berita Palestina, Wafa menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 32 orang.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Media tersebut mengatakan bahwa ribuan pengungsi Palestina sedang berlindung di sekolah al-Sardi di kamp Nuseirat ketika sekolah tersebut diserang.
“Sejumlah besar korban tewas dan terluka tiba di Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza tengah,” kata Juru bicara Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabta.
“Pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh pendudukan Israel ini adalah bukti nyata genosida, pembersihan etnis terhadap warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak serta orang-orang terlantar di Jalur Gaza,” ujarnya kepada wartawan.
Al-Tawabta menambahkan, jumlah korban tewas dan luka memenuhi rumah sakit, bahkan mencapai tiga kali lipat melebihi kapasitas klinisnya.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
“Ini menandakan bencana nyata yang akan menyebabkan peningkatan jumlah martir yang lebih besar lagi,” ujarnya.
Militer Israel mengkonfirmasi pemboman tersebut, dengan mengklaim bahwa jet tempurnya menyerang kompleks Hamas yang terletak di dalam sekolah UNRWA di daerah Nuseirat.
Mereka mengklaim pemboman tersebut “menghilangkan teroris yang berencana melakukan serangan” terhadap pasukannya.
Sementara itu, Hamas membantah pernyataan Israel tersebut.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
“Pendudukan menggunakan kebohongan terhadap opini publik melalui cerita palsu dan dibuat-buat untuk membenarkan kejahatan brutal yang dilakukan terhadap puluhan pengungsi,” kata al-Thawabta. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi