Gaza, 1 Dzulqa’dah 1435/26 Agustus 2014 (MINA) – Abdullah Murtaja, seorang wartawan dari Televisi Al-Aqsa syahid akibat luka yang dideritanya pada serangan Zionis Israel di Shejaiya, sebelah timur Kota Gaza, dua pekan lalu, yang juga menewaskan dua wartawan lainnya.
Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jalur Gaza, Nur Ikhwan Abadi malaporkan, Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, dr. Ashraf Al Qadra, mengatakan bahwa syahidnya Abdullah Murtaja akibat terjadinya pendarahan yang terus-menerus sejak mengalami cidera.
Abdullah Murtaja merupakan lulusan Universitas Islam Gaza jurusan Jurnalis dan Media, bekerja sebagai koresponden Tv Al-Aqsa, yang menikah dengan puteri Fawzi Barhoum, salah seorang juru bicara Hamas.
Juru bicara Hamas, Izzat Risheq menyatakan para wartawan yang syahid merupakan penyampai pesan perjuangan dan perlawanan melalui pengungkapan fakta-fakta yang benar di lapangan.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Hari ini salah seorang wartawan Abdullah Murtaja telah syahid akibat luka-luka yang dialaminya pada serangan di Shejaiya timur kota Gaza. Kami mengucapkan belesungkawa yang tulus kepada keluarga Fauzi Barhoum, juga kepada semua media di Gaza dan seluruh dunia,” kata Risheq.
Sejak dimulainya serangan terhadap Jalur Gaza jumlah wartawan yang meninggal hingga kini tercatat 17 orang. Sebelumnya, seorang wartawan bernama Rami juga menemui syahid, ketika melakukan liputan di daerah Shejaiya, timur Kota Gaza.
TV Al-Aqsa adalah saluran televisi resmi milik Hamas di Jalur Gaza yang mengudara sejak 9 Januari 2006, setelah Hamas menang dalam pemilihan parlemen Palestina.
Selama konflik Israel-Gaza 2008-2009, pesawat Zionis Israel berulang kali mengebom markas stasiun TV Al-Aqsa. Bangunan sempat hancur, namun siaran tetap berlangsung menggunakan unit mobile TV.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pada 29 Juli 2014 lalu, serangan udara Zionis Israel menghantam bangunan perumahan media TV Al-Aqsa dan saluran Radio Al-Aqsa. Stasiun televisi tetap menyiarkan berita, sementara stasiun radio sempat berhenti beberapa jam. Namun, kembali mengudara, untuk menyiarkan berita-berita perjuangan Palestina.
Begitu gencarnya TV dan Radio Al-Aqsa menyuarakan semangat perjuangan Gaza dan Palestina, termasuk Al-Aqsha, hingga organisasi Yahudi Amerika, Liga Anti-Pencemaran (the Anti-Defamation League), menyebut media tersebut termasuk kategori teror.
Kru TV Al-Aqsa pernah hadir ke Indonesia dalam rangka liputan khusus Konferensi Pembebasan Al-Quds dan Palestina di Bandung, 4-5 Juli 2012. Pada Konferensi yang dihadiri sekitar 200 peserta dari 11 negara, mempertemukan utusan Hamas dari Jalur Gaza dan Duta Besar Palestina di Indonesia dari unsur Fatah.
Hasil Konferensi Bandung, yang diselenggarakan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) berpusat di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, kemudian disebarluaskan melalui jaringan TV Al-Aqsa ke Palestina dan kawasan Timur Tengah. (K01/P4).
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)