Hebron, MINA – Otoritas penjajah Zionis Israel menutup semua akses masuk ke Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat, bagi umat Muslim yang ingin melaksanakan ibadah Idul Fitri, Ahad (30/3).
Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina melaporkan bahwa ini merupakan kali keenam sejak awal Ramadhan tahun ini Israel menolak membuka seluruh masjid bagi jamaah Muslim. Wafa melaporkan.
Menteri Wakaf Mohamed Najm mengecam tindakan tersebut sebagai “pelanggaran terang-terangan dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Masjid Ibrahimi, provokasi terhadap umat Islam, serta bentuk pelecehan terhadap kesucian ibadah.”
Ia juga menyerukan warga Hebron untuk hadir dalam salat Subuh dan salat Idul Fitri guna menegaskan keteguhan serta ketahanan dalam menghadapi upaya penjajahan.
Baca Juga: Gaza Idul Fitri, Zionis Israel Terus Mengebom
Masjid Ibrahimi, yang terletak di kota tua Hebron, dianggap suci oleh umat Islam dan Yahudi karena diyakini sebagai tempat pemakaman Nabi Ibrahim, Ishak, dan Yakub.
Pada tahun 1994, setelah seorang pemukim ekstremis Yahudi melakukan pembantaian yang menewaskan 29 jamaah Muslim di dalam masjid, otoritas Israel membagi kompleks masjid menjadi dua bagian: sekitar 63% dialokasikan untuk pemukim Yahudi, sementara umat Muslim mendapatkan 37% sisanya.
Sejak saat itu, otoritas Israel kerap menutup masjid bagi umat Muslim selama hari-hari raya Yahudi, yang biasanya berlangsung hingga sepuluh hari dalam setahun.
Hebron sendiri merupakan rumah bagi sekitar 160.000 Muslim Palestina dan sekitar 500 pemukim Yahudi, yang tinggal di daerah kantong khusus dengan pengawalan ketat oleh pasukan Israel. []
Baca Juga: Presiden Palestina Ucapkan Selamat Idul Fitri kepada Warganya Serta Negara-Negara Arab dan Islam
Mi’raj News Agency (MINA)