Gaza, 4 Syawwal 1435/31 Juli 2014 (MINA) – Hingga hari ke-23 serangan penjajah Zionis Israel terhadap Gaza, data terakhir menunjukkan 70 ribu tentara mengepung Gaza, 40 ribu rudal artileri dan tank diluncurkan dari perbatasan, 4000 serangan udara dan 2000 serangan dari arah laut.
Korban meninggal akibat agresi Zionis Israel terus bertambah. Data terakhir yang dirilis Kementerian Kesehatan menyebutkan korban meninggal dari pihak Gaza 1363 jiwa, dan luka-luka sekitar 7660 orang.
Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza melaporkan meski serangan Zionis Israel dari berbagai arah secara membabi buta terus dilancarkan, namun para pejuang Gaza masih sanggup melawan serangan-serangan yang mengakibatkan korban dari warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.
Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas menyatakan telah menewaskan setidaknya 110 perwira dan prajurit tentara penjajah Zionis Israel serta melukai ratusan lainnya sejak dimulai perang darat.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Selain perwira dari pasukan yang mereka sebut sebagai satuan elit, sejumlah tank dan pesawat tempur tanpa awak (drone) milik militer Zionis Israel juga berhasil dihancurkan.
Perdana Menteri Israel, Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Angkatan Darat mengakui bahwa negaranya telah kehilangan perwira dan prajurit terbaik dalam pertempuran dengan sayap militer Palestina, Hamas di Jalur Gaza baru-baru ini.
“Kami akan menghadapi hari-hari sulit kedepan, dan sekarang adalah salah satu buktinya,” kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam konferensi pers bersama pada Senin malam.
Ia mengungkapkan penyesalannya atas kematian tentara Israel, mengakui bahwa tentaranya menghadapi pertempuran sengit di Gaza dan mengatakan “tidak ada perang tanpa korban”.
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
Netanyahu sebagaimana yang diberitakan MEMO dan dikutip MINA, Rabu, menyerukan kepada pasukan Israel untuk mempersiapkan pertempuran panjang, menekankan bahwa ia tidak akan menerima kesepakatan apapun yang tidak menjamin perlucutan senjata di Jalur Gaza.
“Perlucutan senjata faksi Palestina dan mencegah mereka di masa yang akan datang mendapatkan solusi,” tegasnya.
Komisaris Jenderal PBB untuk bantuan kemanusiaan, Pierre Krahenbuhl mengutuk pembunuhan anak-anak dalam tidur mereka dan mengatakan serangan tersebut mempermalukan dunia.
“Anak-anak tewas dalam tidur mereka. Ini merupakan penghinaan bagi kita semua dan mempermalukan dunia. Hari ini dunia dipermalukan Israel.”
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel
“PBB mengutuk pemboman tempat penampungan di mana 15 anak-anak yang sipil syahid, dan ini adalah “pelanggaran serius hukum internasional,” kata pejabat tinggi PBB itu seperti yang diberitakan MEMO.
Ia mengatakan, PBB sebelumnya telah 17 kali memberitahu militer Israel tentang lokasi-lokasi tempat-tempat penampungan warga sipil termasuk anak-anak yang dikelola PBB, malahan peringatan terakhir diberikan hanya beberapa jam sebelum serangan terakhir. (L/K01/K02/SYT/P04/P02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti