Palestina, MINA – Komite Perencanaan dan Pembangunan Israel menindaklanjuti sebuah rencana yang diajukan oleh Otoritas Pemukiman Badui di Negev untuk membangun kamp-kamp sebagai persiapan untuk pemindahan 36.000 warga negara Arab yang tinggal di wilayah Palestina terjajah.
Rencana tersebut menargetkan penduduk Palestina-Arab di Israel yang tinggal di desa-desa Badui “tidak diakui” oleh pemerintah pendudukan Israel. Demikian Palstinepost24 melaporkan dikutip MINA Rabu, (9/10).
Padahal desa-desa seperti itu sudah ada selama ratusan tahun sebelum pembentukan negara pendudukan Israel.
Namun demikian, mereka bersikeras untuk memindahkan penduduk dan mengganti desa dengan proyek perumahan bagi pemukim Yahudi Israel.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sebuah surat telah dikirimkan kepada kepala Komite Perencanaan dan Pembangunan Distrik setempat yang meminta mereka untuk tidak menerima rencana tersebut.
Surat itu dikirim atas nama Adalah Centre, sebuah kelompok hak asasi Israel yang mencari keadilan bagi penduduk Arab, bersama dengan Dewan Regional untuk desa-desa di Negev dan sekitarnya yang hendak digusur.
Surat itu menekankan pentingnya menolak rencana tersebut, yang merupakan cara untuk mengusir orang-orang Arab dari rumah dan desa mereka di Tanah Pendudukan Israel.
Ini juga menegaskan bahwa tindakan semacam itu merupakan “pelanggaran nyata terhadap hak-hak dasar warga negara Arab yang di atasnya adalah hak untuk menghormati, martabat dan kesetaraan.”
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Tidak masuk akal bahwa pemerintah Israel mengusir puluhan ribu penduduk dari rumah dan tanah mereka. Rencana ini akan menghancurkan secara penuh generasi anak-anak, perempuan, dan pemuda Arab,” bunyi surat itu. (T/sry/B01).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka