Yerusalem, MINA – Komisi Urusan Tahanan Otoritas Palestina dan Klub Tahanan Palestina melaporkan bahwa Zionis Israel mengeluarkan perintah penahanan administratif selama 4 bulan terhadap Hana Haitham Ismail Hammad, seorang pelajar Muslimah 17 tahun, dari daerah Hebron.
Hal ini membuat jumlah tahanan perempuan yang ditahan dalam penahanan administratif menjadi 10 dari 41 tahanan di penjara Israel. Quds Press melaporkan, Rabu (18/6).
Kedua organisasi tersebut menyatakan dalam pernyataan bersama, pasukan Zionis menangkap Hana pada tanggal 9 Juni, setelah menggerebek rumah keluarganya di kamp pengungsi Al-Arroub.
Selama penangkapan, Hana dan ibunya, yang ditahan sementara bersamanya, menjadi sasaran interogasi lapangan dan perlakuan kasar, sebelum ibunya kemudian dibebaskan.
Baca Juga: Kepala UNRWA Kecam Sistem Distribusi Bantuan AS-Israel di Gaza ‘Kejahatan Perang’
Pernyataan itu mencatat bahwa jumlah tahanan administratif telah mengalami peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak dimulainya perang Oktober 2023, mencapai 3.562 pada awal Juni, termasuk sekitar 95 anak di bawah umur 18 tahun.
Ia menambahkan bahwa penahanan administratif sekarang mencakup berbagai segmen masyarakat Palestina, termasuk wanita, anak-anak, dan aktivis politik dan sosial, dengan sedikitnya 400 perintah penahanan administratif dikeluarkan hanya dalam satu pekan, dari ribuan yang dikeluarkan sejak eskalasi dimulai.
Kedua organisasi itu menegaskan bahwa pengadilan Zionis, di semua tingkatan, terus mengeluarkan perintah penahanan administratif tanpa dakwaan atau pengadilan, sesuai dengan instruksi dari dinas intelijen Israel.
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa penahanan administratif telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan para tahanan menghadapinya melalui berbagai metode protes, terutama aksi mogok makan dan boikot sidang pengadilan. Namun, Zionis terus memperkuat tindakan itu melalui berbagai perangkat baru.
Baca Juga: Kolombia Resmi Tunjuk Duta Besar untuk Palestina
Catatan statistik dari Komisi dan Klub Tahanan menyebutkan, 8 tahanan administratif telah syahid di penjara-penjara Israel sejak dimulainya agresi di Gaza pada 7 Oktober 2023, dari 72 tahanan yang telah meninggal selama periode yang sama. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MSF: Distribusi Bantuan di Gaza Tidak Boleh Jadi Hukuman Mati