Bogor, MINA – Amir Tarbiyah Wa Taklim Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Ahmad Zubaidi Ardani mengajak para umat Islam memberikan pendidikan putra-putrinya dalam ilmu bela agama, yaitu bela diri.
Ia mengutip Al-Qura Surat Al-Baqarah ayat 218, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
“Orang beriman janganlah engkau lari ke belakang karena di hadapan kita musuh, maka harus dihadapi. Ayat ini menjadikan kita untuk selalu melatih dan memberikan penyampaian kepada muslimin,” kata Zubaidi dalam tausiyah zuhur di Masjid At-Takwa, Cileungsi, Bogor, Selasa (28/5).
Ia mengungkapkan, jika musuh sudah menyerbu atau melawan, maka tindakan muslim sebaiknya melawan karena sudah menjadi kewajiban setiap orang beriman dalam melindungi diri dan kelurganya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Jika mereka (musuh) mendekat (maksudnya jumlah mereka lebih banyak dari kalian), maka panahlah mereka terus-menerus,” katanya mengutip hadits.
Dia menjelaskan bahwa dalam Islam dilarang keras jika muslim lari dari perang, merupakan dosa besar kecuali untuk membuat startegi.
“Ini adalah salah satu pendidikan Rasulullah yang diberikan kepada muslimin, dan ikhwan jangan menggunakan kata bela diri, tetapi bela agama,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sebelum para ustadz memberikan pendidikan Al-Quran kepada muridnya, maka yang terlebih dahulu adalah pendidikan akhlak, bukan hanya ilmu tetapi juga keimanan.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Pendidikan unggul tidak hanya urusan ilmu, tetapi juga ilmu bela agama,” kata Zubaidi.
“Pendidikan unggul Rasul tidak diterapkan lagi, termasuk pendidikan perang, misalnya shalat dalam perang,” katanya.
Dia berharap agar anak-anak generasi Islam sudah siap dalam menjemput kematihan syahid. (L/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru