Zubair bin Awwam, Sang Hawariy Nabi SAW

Oleh Bahron Ansori, Redaktur MINA

Di antara 10 sahabat yang dijamin Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam masuk Surga salah satunya adalah Zubair bin Awwam. Menurut catatan tarikh, ia termasuk di antara orang yang memeluk Islam sejak berusia 8 tahun. Masa Keislamanannya diperkirakan sama dengan Islamnya Ali bin Abi Thalib.

Zubair bin Awwam adalah sahabat yang usianya 25 tahun lebih muda dari Nabi SAW. Nama lengkapnya adalah Zubair bin Awwam bin Khuwailid bin Asad bin Abdil Uzza bin Qushai bin Kilab. Ibunya bernama Shafiyah binti Abdul Muthalib (bibi Rasulullah SAW).

Zubair bin Awwam adalah sahabat legendaris yang dijamin Surga oleh Nabi SAW. Kesetiaannya pada Nabi SAW sangat terkenal di kalangan para sahabat saat itu. Dikisahkan suatu ketika ia mendengar kabar Nabi SAW telah dibunuh oleh seseorang, maka dengan bergegas ia menghunus pedangnya dan berjalan menuju kediaman Rasulullah SAW.

Sesampainya di tempat Rasulullah SAW, ternyata ia melihat Nabi dalam keadaan sehat wal afiat. Melihat Zubair membawa pedang, Nabi SAW bertanya, “Wahai Zubair, mengapa engkau menghunus pedangmu?”

“Ya Rasulullah, aku mendapat kabar bahwa seseorang telah membunuhmu,” jawab Zubair.

“Andai benar aku telah dibunuh, apa yang akan kau lakukan wahai Zubair,” pancing Nabi SAW.

“Aku akan membunuh orang yang telah membunuhmu wahai Rasulullah?” jawab Zubair.

Mendengar jawaban itu, Nabi SAW bersabda, “Zubair adalah teman setiaku.”

Sejak itulah Zubair RA begitu bersyukur karena telah disebut sebagai teman setia Nabi SAW, orang yang paling mulia di bumi dan di langit.

Kelebihan Zubair

Menurut beberapa sumber, Zubair bin Awwan mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan sahabat yang lainnya.

Pertama, ia adalah Hawariy Rasulillah. Siapa yang tak senang mendapatkan gelar kebaikan. Begitu juga pahlawan Islam sebesar Zubair bin Awwam. Ia mendapatkan gelar Hawariy Rasulillah yang artinya pendukung atau teman setia Nabi SAW. Sebuah gelar karena loyalitasnya kepada Nabi SAW tidak perlu dipertanyakan lagi.

Hawariy adalah juga gelar  yang diberikan kepada pengikut setia Nabi Isa AS. Sebab saat itu banyak umat Nabi Isa yang berlari dan meninggalkannya sendiri. Maka orang-orang yang masih setia menemaninya dalam perjuangan diberi gelar oleh Allah dengan nama Hawariy (pengikut setia).

Zubair mendapatkan gelar Hawariy Rasulillah. Gelar ini juga merupakan sebutan bagi para pengikut Nabi Isa ‘alaihi wa sallam. Pada waktu itu, banyak dari umat Nabi Isa yang mulai berpaling.

Kedua, satu di antara 10 sahabat yang dijamin Surga. Zubair adalah satu di antara 10 sahabat lainnya yang dijamin Nabi SAW masuk Surga. Dari Abu Dzar ra, bahwa Rasulullah SAW masuk ke rumah Aisyah ra dan bersabda, “Wahai Aisyah, inginkah engkau mendengar kabar gembira?”

Aisyah menjawab, “Tentu, ya Rasulullah.”

Lalu Nabi SAW bersabda, ”Ada sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk Surga, yaitu: ayahmu masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim; Umar masuk surga dan kawannya Nuh; Utsman masuk surga dan kawannya adalah aku; Ali masuk surga dan kawannya adalah Yahya bin Zakariya; Thalhah masuk surga dan kawannya adalah Daud; Azzubair masuk surga dan kawannya adalah Ismail; Sa’ad masuk surga dan kawannya adalah Sulaiman; Said bin Zaid masuk surga dan kawannya adalah Musa bin Imran; Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya adalah Isa bin Maryam; Abu Ubaidah ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya adalah Idris Alaihissalam.”

Ketiga, kuat dan tegas. Menurut catatan tarikh, Zubair bin Awwam mendapat didikan yang keras dari ibunya. Tak heran keras dan tegas itu mengakar kuat dalam jiwanya. Karena ketegasannya itulah keberaniannya muncul. Hal itu terlihat saat ia mendengar kabar Rasulullah SAW telah dibunuh. Maka dengan sigap ia menghunus pedangnya lalu mencari siapa pembunuh Nabi SAW.

Begitu juga di medan perang. Zubair perang seperti seekor Singa yang masuk dengan gagah berani mengibaskan pedang tajamnya untuk menebas leher-leher musuh. Tak sedikitpun ada rasa gentar di dadanya dalam memerangi musuh-musuh Allah dan Nabinya.

Keempat, orang tua yang sukses. Zubair termsuk seorang ayah yang sukses mendidik anak-anaknya. Di antara sekian banyak anaknya, paling tidak yang terkenal menjadi orang-orang besar di zamannya antara lain adalah Abdullah bin Zubair, Mushab bin Zubair dan Urwah bin Zubair.

Kelima, pengusaha sukses. Zubair bin Awwam adalah seorang pedagang (pengusaha) yang sukses. Meski sudah sukses, ia tidak pernah lupa untuk berbagi kepada orang-orang yang tidak mampu dari kalangan sahabat dan keluarganya yang lain. Saat kematiannya, ia berwasiat agar 1/3 dari seluruh kekayaannya disedekahkan.

Itulah di antara beberapa keistimewaan sahabat Zubair bin Awwam sang Hawariy Rasulillah. Keteladanannya bisa menjadi contoh bagi para pemimpin dan umat Islam hari ini. Kehati-hatiannya dalam berbicara membuatnya tidak banyak meriwayatkan hadis dari Nabi SAW, padahal ia termasuk kerabat dekat Nabi SAW.

Ia wafat sebagai seorang syuhada akibat dibunuh saat sedang sholat oleh Amir bin Jumruz seorang pengkhianat kaum muslimin, pada tahun 36 H. Saat wafat, usianya sekitar 61 tahun. Wahai sahabat Rasulullah SAW, meski engkau telah tiada, tapi harum namamu masih terus menginspirasi kaum muslimin di akhir zaman ini. (A/RS3/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.