Jakarta, MINA – Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun memuji solidaritas Indonesia dalam mendukung rakyat Palestina dan mendukung Palestina merebut kembali tanah yang dicuri dan diambil oleh Israel.
“Indonesia selalu mendukung tujuan kita, dan mereka selalu berjuang di mana-mana,” kata Dubes Zuhair Al-Shun dalam acara Focus Group Discussion Solidaritas Kemanusiaan untuk Mendukung Perjuangan Palestina di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (29/11). Dikutip dari Antara.
Bersamaan dengan itu lembaga Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) resmi menutup rangkaian kegiatan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2024.
Penutupan berlangsung di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta Pusat, dengan acara Focus Group Discussion (FGD) yang bekerja sama dengan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI.
Baca Juga: Mardani Ali Sera: Tendang Israel Dari PBB
Bertepatan pada Hari Solidaritas Internasional Bersama Masyarakat Palestina pada 29 November, Dubes Al-Shun mengatakan solidaritas Indonesia untuk Palestina terlihat di mana saja, baik di tingkat global seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, maupun tingkat regional.
Indonesia, disebutnya, akan selalu terlihat ketika ada pembahasan mengenai Palestina dan berusaha melakukan apa pun yang dibutuhkan Palestina.
“Kami bangga dengan Indonesia, kami bangga dengan para pemimpin Anda, parlemen Anda, pemerintah Anda, dan LSM-LSM di Indonesia. Ini dari hati saya hari ini, pesan saya di Hari Solidaritas, untuk menyebutkan fakta tentang negara ini, negara yang hebat, Indonesia,” ucapnya.
Al-Shun mengatakan ada banyak makna mengenai solidaritas, bisa melalui senjata, finansial, maupun politik. Namun, dengan arti yang sama, solidaritas pasti akan memberikan hasil yang besar.
Baca Juga: BKSAP DPR: Indonesia Berutang kepada Bangsa Palestina
“Solidaritas, mereka memberi kita pesan yang besar. Indonesia adalah negara saudara di Palestina. Dan kita tahu dari hati ke hati. Selalu saya mengatakan bahwa kita adalah keluarga, begitu kita menjadi keluarga, itu berarti kita menghadapi kondisi yang sama.
Akibat ketidakadilan, lanjutnya, tanah Palestina telah dicuri dan diambil oleh pencuri yang didukung oleh Amerika Serikat, dan sebelum deklarasi, juga didukung oleh Inggris, dan negara-negara lain, sebuah fakta yang ditulis Allah melalui Al-Quran.
“Mengapa warga Palestina menderita? Penderitaan ini karena negara-negara yang berusaha menjaga Palestina di bawah pendudukan Israel. Dan mereka telah membagi Palestina menjadi dua bagian,” ucapnya.
Diplomat tersebut menyampaikan bahwa menurut Resolusi 181 Majelis Umum PB, mereka memberi Israel 56 persen dan 44 persen untuk tanah Arab-Palestina.
Baca Juga: Uya Kuya Mengaku Terhormat jadi Moderator FGD Soal Palestina
Namun pada 1948, Israel melakukan pembantaian di Deir Yassin, Kafr Qasim, dan lainnya di Yerusalem dan bagian lainnya, sehingga mereka menduduki lebih banyak dengan 78 persen wilayah Palestina berada di bawah pendudukan Israel.
“Jadi semua orang harus mendukung dan membela Palestina, itu pendapat saya dan alasan saya di sini. Dan semua orang harus satu suara, tidak dua, satu otoritas,” kata dia. []
Baca Juga: Jawa Tengah Bidik Status Penopang Pangan dan Industri Nasional, Perda RTRW Jadi Jurus Andalan