Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulkifli : Guru Pendidikan Agama Islam Berperanan Penting

Risma Tri Utami - Selasa, 17 Mei 2016 - 22:23 WIB

Selasa, 17 Mei 2016 - 22:23 WIB

490 Views ㅤ

Palu, 9 Sya’ban 1437/17 Mei 2016 (MINA) – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Zulkifli Tahir, mengatakan bahwa pendidikan terutama Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan instrumen penting menuju taraf kehidupan yang lebih baik.

Pendidikan juga berperan utama menyiapkan semua komponen dalam menepis isu-isu global yang menggejala di masyarakat sekarang. Untuk itu diperlukan daya kreativitas yang tinggi dari para guru dalam membimbing peserta didik.

“Tiga isu global yang semakin menggejala adalah narkoba, radikalisme dan pornografi,” kata Zulkifli dalam sambutan sekaligus arahannya di hadapan 100 Guru PAI (GPAI) Tingkat Sekolah Dasar di Palu. Demikian keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ketiga komponen tersebut khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah menjadi fokus dan tanggung jawab bersama dalam penanganannya. Guru merupakan sosok di garda depan yang diharapkan mampu menepis tiga isu tersebut.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Karenanya ia menyambut dengan apresiatif dilakukannya dua kegiatan Direktorat PAI Kementerian Agama RI di Kota Palu, yakni Bimtek Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum PAI serta Peningkatan Kompetensi GPAI di Bidang ICT (Information and Communication Technology).

Ia berharap para GPAI di Sulteng mampu menimba pengalaman sebanyak-banyaknya dari para Instruktur Nasional maupun Internasional untuk kemudian dipraktekkan di sekolah.

Sementara itu Direktur PAI, Dr. Amin Haedari, tak bosan-bosannya menghimbau para GPAI untuk mau melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Tak hanya berubah bahkan gerak cepat untuk mengejar ketertinggalan.

“Kita sudah tertinggal jauh dibandingkan beberapa negara di Asia Tenggara dalam hal pendidikan, tak mungkin kita bergerak dengan kecepatan yang sama dengan mereka, yang harus dilakukan adalah menambah kecepatan minimal dua kali lipat,” kata Amin dengan antusias. (T/ima/P2)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
MINA Millenia
Kolom
MINA Millenia