KETUA MPR RI: MASJID AN-NUBUWWAH DIHARAPKAN MENJADI PUSAT PERADABAN UMAT ISLAM

Ketua MPR RI
RI memberikan sambutan pada acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan di Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Selatan, Jumat. (Foto: MINA/P004)

Bandar Lampung, 14 Muharram 1436/7 November 2014 (MINA) – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Dr. H. Zulkifli Hasan,S.E.,M.M. mengatakan, Masjid An-Nubuwwah, Muhajirun, Lampung, diharapkan insya Allah akan menjadi pusat peradaban umat Islam.

Zulkifli Hasan menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid An-Nubuwwah di Kompleks Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah Madrasah Al-Fatah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Jumat.

“Insya Allah Masjid An-Nubuwwah akan menjadi pusat peradaban umat Islam, pengembangan dakwah Islam, serta menjadi garda terdepan dalam meluruskan dan menjawab setiap tantangan dinamika perkembangan Islam,” ujar Zulkifli di hadapan pimpinan pondok pesantren, para undangan tokoh ulama dan pejabat serta ribuan jamaah.

Menurutnya, dalam lintasan sejarah dikenal bahwa berbagai peradaban bermula dari masjid,  seperti dalam masa perjuangannya, Nabi Muhammad SAW mengerahkan potensi perjuang umat dari Masjid An-Nabawi, di zaman modern pusat penyebaran kemajuan keilmuan Islam dari Masjid Al-Azhar di Kairo, serta simbol perjuangan umat Islam dari  zaman dulu hingga saat ini adalah masjid Al-Aqsha, Palestina.

Ia mengatakan pula, bahwa seberkas sinar kebangkitan kejayaan umat Islam diharapkan akan terlahir dari masjid An-Nubuwwah, paparnya.

“Sesuai dengan nama dan cita-citanya yang mulia, Masjid An-Nubuwwah, Insya Allah akan menjadi masjid yang melaksanakan fungsi sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW. Secara lebih luas kita berharap, dari Masjid An-Nubuwwah ini Insya Allah benar-benar akan memancarkan cahaya Islam, menyebarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan umat Islam, serta persaudaraan dan kerukunan dalam bermasyarakat, berbangsa dan tata pergaulan antar manusia seluruhnya,” tegas Zulkifli.

Menurut pejabat kelahiran Lampung lulusan sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) tersebut, sebagai umat Islam tentu semua sangat mendukung upaya dari pengelola untuk menjadikan Masjid An-Nubuwwah sebagai pusat kajian ilmu-ilmu Islam, tempat berlangsungnya konferensi-konferensi internasional tentang kebangkitan umat Islam, menjadi pusat rujukan perpustakaan Islam berbasis internet, dan pembelajaran Al-Quran online.

“Termasuk di dalamnya sebagai pusat kajian dan informasi perjuangan pembebasan Al-Aqsha dan Palestina,” ujarnya di hadapan Duta Besar Palestina, yang diwakili Sekretaris Neil Mahmoud, dan Duta Besar Paraguay Ceser Estaban Grillion beserta isteri, yang turut hadir pada acara tersebut.

Turut hadir pada acara tersebut Pejabat Sekolah Menengah IMTIAZ Ulul Albab Melaka, Malaysia, tokoh ulama dari Jambi, Palembang, Jawa Tengah, Jabotabek, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, hingga negeri jiran Malaysia.

Donasi Masjid Terbesar

Menurut keterangan Panitia, Masjid An-Nubuwwah merupakan masjid terbesar di Lampung, dengan kapasitas 6.000 jama’ah dan kegiatan ibadah penuh selama 24 jam sehari semalam oleh ribuan santri pondok pesantren serta warga sekitar.

Di dalam Masjid An-Nubuwwah tersebut disiapkan berbagai fasilitas keumatan, seperti perpustakaan multimedia online, aula telekonferensi, studio radio dan televisi Islam serta Kantor Berita Islam Mi’raj (Mi’raj Islamic News Agency-MINA), poliklinik masyarakat, serta kantor BMT (Baitul Mal wat Tamwil) dan ZIS (Zakat, Infak, dan Shadaqah).

Fasilitas lainnya, ada semacam museum berisi diorama film dokumenter perjuangan Rasulullah, seperti Perang Badar, Khaibar, Fathu Mekkah, maket Masjid Al-Aqsha Palestina, dan lainnya.

Masjid dengan luas bangunan 3.526 m2 di atas tanah seluas 8.632 m2 ini dibangun di komplek perklampungan Islam Al-Muhajirun, Desa Negararatu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, atau sekitar 12 km dari Bandara Raden Intan II atau sekitar 225 km ke arah Barat Laut dari Jakarta.

Biaya pembangunan Masjid An-Nubuwwah direncanakan mencapai sekitar 13 miliar rupiah, dan ditargetkan selesai dalam dua tahun ke depan. Donasi berasal dari jariyah kaum muslimin dan muslimat yang tergugah untuk ikut serta membangun kemajuan dan mengangkat derajat Islam dan kaum Muslimin .

Menurut Panitia, para dermawan yang berniat investasi amal jariyah dapat langsung ke lokasi pembangunan atau dapat juga melalui Rekening Bank BRI nomor 06600-1000-271-302, Bank Mandiri Nomor 11400-1075397-1, Bank BNI Nomor : 03558-74883, atas nama  Panitia Pembangunan Masjid An-Nubuwwah. (L/P4/P3).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0