Jambi, 14 Rabiul Akhir 1438/13 Januari 2017 (MINA) – Gubernur Jambi Zumi Zola mengajak masyarakat menjaga perilaku dalam bersosial media guna menghindari permusuhan yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Jaga perilaku kita, jaga omongan kita terutama dalam bersosial media, hoax sudah meresahkan. Ayo berani jujur, jangan pakai anonim, tabayun, dan demi Indonesia, hentikan penyebaran berita bohong,” tegas Zola dalam keterangan pers yang diterima MINA, Kamis (12/1) malam.
Zola juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Jambi agar lebih bijaksana dalam menanggapi beredarnya berita-berita hoax yang dimaksudkan untuk memecah belah persatuan dan kerukunan umat di Provinsi Jambi.
Dikatakan Zola, masyarakat harus cerdas dan bijaksana dalam membaca berita dan menanggapi isu-isu yang tidak jelas asal usulnya. “Sekarang ini berita tidak hanya kita dapat dari media cetak dan elektronik saja. Di media sosial pun kita bisa baca berita atau informasi dengan cepat menyebar. Tentu ada dua sisi, ada sisi positif dan negatifnya,” kata Zola.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Untuk itu, lanjutnya, masyarakat harus lebih teliti dalam membaca dan menyerap informasi. Saat ini banyak beredar berita atau informasi yang bersifat memprovokasi, menyebarkan kebencian, permusuhan, dan adu domba.
“Hati – hati untuk hal yang seperti itu. Kalau kita cek sekalipun, penyebar berita hoax itu memakai akun palsu demi menyebarkan provokasi,” ujarnya.
Zola juga meminta kepada masyarakat yang memiliki media sosial agar jangan cepat terpancing oleh berita yang bersifat memprovokasi. “Ya kalau ketemu yang seperti itu di media sosial cuekin saja. Kalau kita terpancing emosi, pastinya senang orang yang membuat berita provokasi tersebut,” tuturnya.
Ia juga harap, hendaknya masyarakat lebih bijak dan cerdas serta tidak mudah dibodohi dan di pecah belah.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
“Hentikanlah penyebaran berita permusuhan, adu domba, fabrifikasi cerita, kebohongan yang disebarkan lewat sosial media, dan lini-lini ‘online’ berbasis ponsel. Demi masa depan kita, masa depan anak-anak, dan demi Indonesia. Agar kita bisa beribadah dengan tenang, memuja dan memuji Tuhan, atas nikmatnya pada negeri yang damai ini,” tutupnya. (L/R09/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas