Semifinal Liga Champions 2018/2019 yang berlangsung dua leg, berakhir dengan dramatis. Dua tim papan atas liga Inggris, Liverpool dan Tottenham Hotspurs, berhasil mengalahkan rivalnya dengan penuh drama dan perjuangan.
Kedua tim akan berlaga di babak final yang akan digelar di Wanda Metropolitano, Madrid, Spanyol, 1 Juni 2019. Sementara itu, Ajax Amsterdam dan Barcelona harus menelan pil pahit kalah dengan tragis.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari perjuangan dan usaha keras para pemain di lapangan, termasuk pesepak bola muslim yang berlaga di kompetisi tertinggi klub-klub Eropa tersebut. Setidaknya ada 10 pesepak bola muslim yang berlaga di Semifinal Liga Champions 2018/2019.
1. Mohamed Salah
Baca Juga: Pangeran Diponegoro: Pemimpin Karismatik yang Menginspirasi Perjuangan Nusantara
Mohamed Salah (Liverpool) adalah pesepak bola Muslim taat asal Mesir yang kini menjadi pemain andalan Liverpool di lini depan.
Meskipun tidak diturunkan di leg kedua Semifinal Liga Champions, dirinya tetap membantu Liverpool lolos ke laga final.
Mo Salah memompa semangat rekan-rekannya dari luar lapangan dengan baju yang ia kenakan bertulis “Never Give Up” atau jika diartikan “Jangan Menyerah”.
Liverpool telah menunjukkan, tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola ketika banyak publik yang meragukan The Reds mampu mengejar defisit gol dari Barcelona di Semifinal Liga Champions.
Baca Juga: Pak Jazuli dan Kisah Ember Petanda Waktu Shalat
Seperti diketahui, pada leg pertama Liverpool harus takluk dari Barcelona dengan skor 3-0. Namun tidak disangka, justru Liverpool mampu membalikkan keadaan pada leg kedua, dengan melibas Blaugrana dengan empat gol tanpa balas.
Maka kini impian Mo Salah untuk mengangkat si ‘Kuping Besar’ bisa terwujud jika di laga final nanti Liverpool mampu menaklukan Tottenham.
2. Sadio Mane
Sadio Mane dikenal sebagai pesepak bola Muslim yang tidak pernah absen berpuasa meskipun sedang bertanding. Bersama Salah, ia adalah tulang punggung lini depan Liverpool. Bahkan ketika Salah tidak bisa bertanding di lapangan, dia menggantikan perannya.
Baca Juga: Komite Olimpiade Palestina Kecam Pembongkaran Akademi Olahraga di Yerusalem
Selain itu, Mane juga terkenal dengan kerendahan hatinya, dirinya pernah terekam sedang membersihkan toilet sebuah masjid tidak jauh dari markas Liverpool di Anfield.
Kini dirinya dan rekan-rekannya tinggal selangkah lagi untuk menjuara Liga Champions musim 2018/2019.
3. Xherdan Shaqiri
Masih dari pesepak bola yang bermain di Liverpool, Xherdan Shaqiri. Ia adalah pesepak bola Muslim profesional yang memiliki kewarganegaraan ganda, yaitu Swiss dan Albania.
Baca Juga: Timnas Futsal Putri Indonesia Menang Telak, Raih 7-0 Lawan Myanmar
Shaqiri beserta orang tua dan ketiga adiknya pindah ke Swiss pada tahun 1992. Pada tahun tersebut sedang terjadi konflik perpecahan antara Kosovo dan Albania. Status kewarganegaraan Swiss didapatkannya melalui proses naturalisasi.
Shaqiri sudah membela banyak klub, termasuk Bayern Muenchen hingga Inter Milan. Kini, ia menjadi salah satu andalan lini depan Liverpool, khususnya di sisi sayap.
4. Naby Keita
Naby Keita, pesepak bola Muslim bernomor punggung 8 asal Liverpool. Ia merupakan pemain baru di Liverpool yang dikontrak musim ini dari klub Bundesliga, RB Leipzig.
Baca Juga: Timnas Indonesia Bantai Arab Saudi 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia
Selain menjadi pemain tengah andalan Liverpool, ia juga merupakan kapten Timnas Guinea. Sayang, ia mengalami cedera dan tak dapat tampil di Final Liga Champions musim ini.
5. Moussa Dembele
Mousa Sidi Yaya Dembélé adalah pesepakbola muslim keturunan Mali asal Belgia yang bermain di klub Inggris, Tottenham Hotspur.
Pria yang biasa dikenal dengan nama Moussa Dembélé ini mendapatkan darah Mali dari ayahnya yang seorang imigran asal Mali di Belgia. Ibu Dembélé sendiri adalah orang asli Belgia. Dembélé lahir pada 16 Juli 1987 di Wilrijk, Belgia.
Baca Juga: Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
6. Moussa Sissoko
Rekan Dembele di Tottenham, Moussa Sissoko adalah seorang pesepak bola muslim asal Perancis. Pemain kelahiran 16 Agustus 1989 itu biasa bermain di posisi midfielder, namun juga aktif membantu penyerangan.
Karier internasionalnya bersama timnas Prancis sudah dimulai pada tahun 2005, di mana ia berhasil menembus skuad U16, hingga saat ini ia kerap dipanggil untuk memperkuat timnas senior.
7. Serge Aurier
Baca Juga: Fahmi Tatap Peluang ke Turkiye Usai Top Skor Panahan Internasional di Temboro
Serge Aurier Sama-sama bermain untuk Tottenham Hotspurs dan Timnas Perancis seperti Sissoko, ia ternyata juga seorang Muslim.
Aurier biasa mengawal lini kanan pertahanan ‘The Lilywhites’. Ia memulai karier juniornya di klub Lens kemudian memulai karier seniornya di klub tersebut (2009-2012), lalu bergabung dengan Toulouse (2012-2015), kemudian PSG (2015-2017), dan kini membela Tottenham Hotspur.
8. Ousmane Dembele
Kini beralih ke klub asal Spanyol, Ousmane Dembele, pesepak bola Muslim yang kini bermain di klub Barcelona. Musim lalu, bisa jadi bukan musim yang bagus bagi pemain muslim asal Perancis kelahiran 15 Mei 1997 ini.
Baca Juga: Kalah 4-0 Atas Jepang, Timnas Indonesia Jadi Juru Kunci
Cedera yang membekapnya membuat ia hanya mampu membela Barcelona sebanyak 23 kali di semua kompetisi.
Kini, kondisi fisiknya semakin membaik, ia sudah membela ‘Blaugrana’ lebih dari 40 di semua kompetisi dan mencetak 14 gol. Ke depannya, bisa jadi winger muda ini akan jadi andalan Barcelona di lini sayap.
Namun dirinya harus memupus harapan di Liga Champions musim ini, karena Barcelona kalah dramatis dari Liverpool di laga Semifinal.
9. Hakim Ziyech
Baca Juga: Laga Besiktas Turkiye Lawan Maccabi Israel Pindah ke Hungaria
Hakim Ziyech, pesepak bola Muslim yang menjadi sorotan baru-baru ini saat dirinya terpantau kamera, sedang berbuka puasa saat bertanding membela Ajax di leg kedua Semifinal Liga Champions melawan Tottenham beberapa hari yang lalu.
Ziyech lahir di Dronten, Belanda, pada Maret 1993. Sebelum main di Ajax Amsterdam, sang gelandang serang bermain di klub Eredivisie Belanda lainnya, FC Twente. Alih-alih timnas Belanda, ia lebih memilih membela Timnas Maroko.
Meskipun bermain sangat fantastis bersama Ajax Amsterdam, namun dirinya harus menelan kekecewaan kalah dramatis atas Tottenham Hotspurs di laga Semifinal Liga Champions musim ini.
10. Noussair Mazroui
Baca Juga: Pesan Kapten Timnas Indonesia Jelang Lawan Jepang dan Arab Saudi
Sama-sama bermain di Klub Ajax Amsterdam dan memilih membela Timnas Maroko, Noussair Mazraoui pesepak bola muslim yang lahir di Leiderdorp, Belanda, 14 November 1997.
Mazraoui bergabung dengan akademi Ajax pada 2006 dan 10 tahun kemudian, ia melakukan debut profesionalnya untuk Jong Ajax (Ajax Junior) saat melawan FC Volendam.
Kini, ia tercatat sebagai penggawa tim utama Ajax Amsterdam. Ada yang unik dalam laga semifinal antara Ajax Amsterdam vs Tottenham Hotspur. Mazraoui dan Ziyech kedapatan berbuka puasa di tengah-tengah pertandingan yang sedang berlangsung.
Menariknya lagi, bagi ke-10 laga seminfina leg kedua kemarin dan laga final nanti berlangsung selama bulan Ramadan. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pesepak bola muslim tersebut. (A/Sj/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)