Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bershadaqah-lah Walau Dengan Separuh Biji Kurma

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 23 Februari 2016 - 03:41 WIB

Selasa, 23 Februari 2016 - 03:41 WIB

569 Views

 

kurma-198x300.jpg" alt="kurma" width="219" height="332" />Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

تَصَدَّقُوْا وَلَوْ بِتَمْرَةٍ, فَإِنَّهَا تَسُدُّ مِنَ الْجَائِعِ وَ تُطْفِئُ الْخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ

Baca Juga: Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari

Artinya : “Bershadaqahlah kalian, meskipun hanya dengan sebiji kurma. Sebab, shadaqah dapat memenuhi kebutuhan orang yang kelaparan, dan memadamkan kesalahan, sebagaimana air memadamkan api”.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberi contoh kurma. Kurma merupakan makanan pokok di kawasan Arab. Kurma termasuk makanan yang paling banyak mengandung gula alami di antara semua jenis buah-buahan. Kadar gula yang terkandung di dalamnya berupa fruktosa, glukosa, sukrosa, mampu memasok energi bagi tubuh dengan cepat. Itu sebabnya kurma cocok digunakan sebagai santapan untuk berbuka puasa. Kurma juga tergolong buah dengan serat diet, bahkan serat diet terbaik di antara semua jenis buah-buahan.

Di sini tentu saja tidak akan diuraikan lebih lanjut tentang khasiat dan kegunaan kurma. Pembaca bisa mendapatkannya pada buku bacaan lainnya tentang terapi herbal.

Adapun yang akan diuraikan di sini adalah, betapapun kelihatannya kurma barang kecil dan umum terdapat di segala tempat waktu itu di Jazirah Arab. Ia akan bernilai besar manakala tersedia bagian untuk dishadaqahkan bagi yang memerlukan.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia

Kalau dianalogikan di daerah tropis seperti di Indonesia, katakanlah kita ambil contoh makanan harian yaitu tempe atau kerupuk. Tapi marilah kita bayangkan, ada tetangga kita, ada peminta-minta, atau ada saudara kita yang jarang ditengok, mereka belum makan. Sementara yang ada hanya nasi, itupun sisa tadi malam. Kehadiran sepotong tempe atau secuil kerupuk jelas akan sangat berarti untuk menemani nasi tadi.

Jadi, persoalannya bukan semata bershadaqahlah walaupun dengan sebiji kurma. Tetapi di mana letak kepedulian kita tehadap mereka yang lapar, yang berada di sekitar kita, di tengah kekenyangan kita.

Hingga sampai-sampai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberikan peringatan terhadap kita :

لاَ يُؤْمِنُ بِي مَنْ باَتَ شَبْعَانًا وَ جَارُهُ جَا ئِعٌ وَهُوَ يَعْرِفُهُ

Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim

Artinya : “Tidak beriman kepadaku barangsiapa yang kenyang pada suatu malam, sedangkan tetangganya kelaparan, padahal ia mengetahuinya”. (HR Ath-Thabrani).

Maka, shadaqah walaupun hanya dengan separuh biji kurma atau sepotong roti atau sebungkus nasi uduk yang bagi kita mungkin tidak begitu berarti dan berharga. Namun manakala diberikan kepada tetangga kita yang dari tadi malam belum makan, pagi ini pun belum tentu sarapan. Insya Allah shadaqah yang dianggap remeh temeh itu akan menjadi sebesar gunung. Dan rasanya, sudah tidak ada alasan lagi untuk kita tidak cinta dan gemar bershadaqah. Bagaimana tidak? Sepotong kurma saja berbalas segunung Uhud. Allahu Akbar!

Sebagaimana janji beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam :

إِنَّ اللهَ لَيُرَبِّي لأَحَدِكُمُ التَّمْرَةَ وَ اللُّقْمَةَ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فُلُوَّهُ أَوْ فَصِيْلَهُ حَتَّى تَكُوْنَ مِثْلَ أُحُدٍ

Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari

Artinya : “Sesungguhnya Allah akan mengembangkan sedekah kurma atau sepotong makanan dari seorang di antara kalian, sebagaimana seorang di antara kalian memelihara anak kuda atau anak untanya, sehingga sedekah tersebut menjadi besar seperti bukit Uhud”. (HR Ahmad).

Begitu tidak ada alasan belum begitu kaya, belum kaya, belum sangat kaya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sampai-sampai meminta umatnya supaya terhindar dari siksa jilatan api neraka kelak, untuk bershadaqah walau dengan separuh kurma!

اِتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ

Artinya : “Berlindunglah kalian dari neraka, walaupun dengan menyedekahkan separuh kurma. Barangsiapa yang tidak mendapatkannya, maka dengan kata-kata yang baik”. (HR Muttafaqun ‘Alaih).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23]  Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran

Semoga kita dapat mengambil ibrah dari sepotong kurma, dan tumbuh jiwa sosial membantu sesama, dengan harta, makanan dan apa yang kita punya sebagai titipan Allah, untuk mereka yang lebih memerlukannya. Aamiin. (P4/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
MINA Preneur
Tausiyah
Kolom
Kolom
Indonesia
MINA Preneur
Sosok