Riyadh, MINA – Pihak berwenang Arab Saudi telah menangkap 11 pangeran yang melakukan demonstrasi menentang langkah-langkah penghematan kerajaan, termasuk menuntut penangguhkan pembayaran tagihan listrik dan air mereka. Demikian sebuah situs berita yang dekat dengan pemerintah melaporkan, Sabtu (6/1).
Situs Sabq melaporkan, bahwa para pangeran yang tidak disebutkan namanya, melakukan demonstrasi di sebuah istana kerajaan Riyadh yang bersejarah, Qasr al-Hokm, menentang keputusan pemerintah tetang tagihan air dan listrik bangsawan.
Mereka juga menuntut “kompensasi finansial” setelah sepupu mereka dipidana karena kejahatan yang tidak disebutkan.
“Para pangeran dibawa ke penjara Ha’ir dengan keamanan tinggi di ibukota untuk dihadapkan ke depan pengadilan,” Sabq mengatakan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dikatakan para pangeran diberitahu tentang kesalahan tuntutan mereka tapi mereka menolak untuk meninggalkan Qasr al-Hokm, hal itu mendorong para penjaga kerajaan untuk campur tangan dan menangkap mereka.
Menurut laporan Dailysabah yang dikutip MINA, Kerajaan Arab Saudi sebagai negara eksportir minyak utama dunia, telah melakukan reformasi yang mencakup pemotongan subsidi, penghematan anggaran, memperkenalkan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pemotongan fasilitas kepada anggota keluarga kerajaan untuk mengatasi penurunan harga minyak mentah yang menyebabkan defisit anggaran diperkirakan sebesar 195 miliar riyal di tahun 2018.
“Mereka diberitahu tentang kesalahan mereka, namun mereka menolak untuk meninggalkan Qasr al-Hokm,” kata Sabq, mengutip sumber tak dikenal.
“Perintah kerajaan dikeluarkan untuk para penjaga kerajaan untuk ikut campur tangan dan mereka ditahan serta dimasukkan ke dalam penjara al-Hayer untuk mempersiapkan mereka diajukan ke persidangan pengadilan.”
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Meski begitu tidak memberikan rincian identitas para pangeran namun mengatakan, bahwa pemimpin kelompok tersebut telah diidentifikasi dengan inisial SAS.
“Semua orang sama di depan hukum dan siapa pun yang tidak tunduk terhadap peraturan dan instruksi akan dimintai pertanggungjawaban, tidak peduli siapa dia,” tambah situs itu.
Arab Saudi tahun lalu menangkap puluhan anggota keluarga kerajaan, mantan pejabat senior dan saat ini dalam tindakan keras terhadap korupsi yang juga untuk memperkuat kekuasaan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Mereka ditahan di Ritz Hotel bintang lima di ibukota Riyadh. (T/B05/P1)
Mi’raj New Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata