MENIKAH adalah ibadah terpanjang dalam hidup seorang Muslim. Di dalamnya terdapat cinta, tanggung jawab, dan pengorbanan. Islam memuliakan pernikahan sebagai jalan sakinah, mawaddah, dan rahmah. Salah satu kunci agar rumah tangga bertahan indah adalah suami yang mampu menghargai istrinya. Menghargai istri bukan hanya soal ucapan, tapi juga sikap, perhatian, dan kasih sayang yang tulus. Berikut beberapa tips penting agar bisa menjadi suami yang menghargai istri.
Pertama, ingatlah bahwa istri adalah amanah dari Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik kepada keluargaku.” (HR. Tirmidzi). Hadis ini menegaskan bahwa ukuran kebaikan seorang suami bukan dilihat dari luar rumah, tapi bagaimana ia memperlakukan istrinya. Menghargai istri berarti menjaga amanah Allah dengan penuh tanggung jawab.
Kedua, tunjukkan rasa cinta dalam keseharian. Banyak suami merasa cukup dengan memberi nafkah, padahal istri juga butuh kelembutan. Senyum, sapaan lembut, dan kalimat sayang bisa menjadi energi luar biasa bagi seorang istri. Rasulullah SAW tidak pernah malu mengekspresikan cintanya kepada Aisyah ra., bahkan beliau menyebutnya dengan panggilan mesra. Hal sederhana ini mengajarkan bahwa cinta harus ditunjukkan, bukan sekadar disimpan dalam hati.
Ketiga, jadilah pendengar yang baik. Banyak istri hanya butuh suaminya mau mendengar ceritanya, entah tentang anak, pekerjaan rumah, atau kegelisahan hatinya. Mendengarkan tanpa menghakimi adalah bentuk penghargaan. Rasulullah SAW sering kali mendengarkan keluh kesah para istri beliau dengan sabar, bahkan menenangkan hati mereka. Inilah seni menghargai pasangan yang sering terlupakan oleh suami.
Baca Juga: Israel: Penjajah yang Menjadikan Palestina Neraka
Keempat, hargai pendapat istri dalam mengambil keputusan. Islam mengajarkan musyawarah, dan istri adalah partner hidup yang layak diajak berdiskusi. Ketika suami mendengar dan mempertimbangkan pendapat istri, ia menunjukkan sikap hormat. Dengan begitu, istri merasa dihargai dan rumah tangga pun terbangun atas dasar saling memahami, bukan dominasi sepihak.
Kelima, bantu pekerjaan rumah. Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam hal ini. Aisyah ra. pernah berkata, “Beliau biasa membantu pekerjaan rumah tangga, dan bila tiba waktu shalat, beliau keluar untuk shalat.” (HR. Bukhari). Seorang suami yang mau ikut mengurus rumah, meski hanya hal kecil, akan membuat istri merasa dihargai jerih payahnya.
Keenam, jaga ucapan kepada istri. Kata-kata yang kasar dapat melukai hati istri lebih dalam daripada luka fisik. Sebaliknya, ucapan penuh kelembutan mampu menenangkan jiwa. Suami shaleh menjaga lisannya dari hinaan dan caci maki, sebab perkataan yang baik adalah bagian dari sedekah. Dengan lidah yang lembut, rumah tangga akan dipenuhi kehangatan.
Ketujuh, jangan bandingkan istri dengan wanita lain. Membandingkan hanya akan melukai perasaan dan menumbuhkan ketidakpuasan. Ingatlah bahwa setiap istri memiliki kelebihan dan kekurangan. Suami yang bijak akan menutup kekurangan istrinya, dan menonjolkan kelebihannya. Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah (istrinya). Jika ia membenci satu perangai darinya, maka ia akan ridha dengan perangai yang lain.” (HR. Muslim).
Baca Juga: Mengenal Armada Kemanusiaan Global Sumud Flotilla: Harapan yang Berlayar Menembus Blokade Gaza
Kedelapan, hargai pengorbanan istri. Banyak istri rela mengorbankan waktu, tenaga, bahkan mimpi pribadinya demi keluarga. Suami shaleh tidak boleh menutup mata terhadap semua pengorbanan itu. Ucapan terima kasih dan apresiasi yang tulus bisa menjadi penyemangat besar bagi seorang istri untuk terus berjuang bersama suaminya.
Kesembilan, berikan perhatian pada kebahagiaan istri. Tidak semua kebahagiaan istri berasal dari materi. Kadang, perhatian kecil seperti mengajak berjalan bersama, memberi hadiah sederhana, atau sekadar menemani bercerita sudah cukup membuat istri merasa dihargai. Rasulullah SAW mencontohkan bagaimana beliau mengajak istrinya berlomba lari, bermain, dan bersenda gurau.
Kesepuluh, jadilah suami yang pemaaf. Tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga seorang istri. Suami yang terlalu menuntut kesempurnaan hanya akan melahirkan kecewa. Sebaliknya, suami shaleh memilih memaafkan, menutupi aib, dan membimbing dengan sabar. Inilah akhlak mulia yang menjadi pondasi rumah tangga penuh rahmat.
Kesebelas, hargai istri dengan doa. Doakan istri agar selalu dalam lindungan Allah, diberi kesehatan, keimanan, dan kebahagiaan. Doa suami yang tulus akan menjadi bukti cinta yang mendalam. Suami shaleh bukan hanya mencintai istrinya di dunia, tapi juga berharap bisa bersanding dengannya di surga.[]
Baca Juga: Tragedi 21 Agustus, Masjid Al-Aqsa Dibakar Ekstremis Zionis Australia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Shepherd Leadership, Gaya Kepemimpinan yang Terpinggirkan di Era Modern