Paris, MINA – Dua belas anak yatim yang lahir dari keluarga pejuang Islamic State (ISIS) asal Prancis diterbangkan pulang pada Senin (10/6) dari kamp-kamp di Suriah, bersama dengan dua anak yatim asal Belanda yang akan diserahkan ke Belanda.
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, anak-anak itu adalah kelompok kedua yang diterbangkan ke Prancis dari Suriah sejak Maret. Mereka semuanya “terisolasi dan sangat rentan”, beberapa di antara mereka sakit atau kurang gizi, demikian Nahar Net melaporkan.
Sejak jatuhnya “kekhalifahan” ISIS pada bulan Maret, komunitas internasional telah terpecah belah atas apa yang harus dilakukan terhadap keluarga para pejuang asing ISIS yang ditangkap atau dibunuh di Suriah dan Irak.
Sekitar 12.000 orang asing dari sebanyak 40 negara, di antaranya 4.000 wanita dan 8.000 anak-anak, saat ini terlantar, terutama di kamp Al-Hol di Suriah timur laut.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Otoritas Kurdi Suriah mendesak mereka untuk dikembalikan ke negara asalnya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza