Bangkok, MINA – Setidaknya 12 orang tewas di Thailand pada Kamis (24/7) karena krisis perbatasan dengan Kamboja terus meningkat di tengah serangan udara dan tembakan roket, ungkap Tentara Thailand dalam sebuah pernyataan.
Thailand menutup semua perlintasan perbatasan dengan Kamboja, ujar juru bicara Pusat Ad Hoc Thailand untuk Situasi Perbatasan Thailand-Kamboja dalam jumpa pers pada Kamis. China Daily Asia melaporkan.
Wilayah Tentara Kedua Thailand juga mengunggah di media sosial bahwa pada pukul 10.58 waktu setempat, Tentara Thailand mengerahkan enam jet tempur F-16 dan menghancurkan dua fasilitas militer Kamboja.
Di Phnom Penh, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Dia mengimbau masyarakat percaya kepada pemerintah dan angkatan bersenjata di tengah bentrokan perbatasan dengan Thailand.
Baca Juga: Thailand Usir Duta Besar Kamboja dan Tarik Pulang Utusannya
Dalam unggahan di akun media sosial resminya, Hun Sen mengatakan bahwa tentara Thailand melancarkan serangan terhadap posisi tentara Kamboja di Provinsi Oddar Meanchey pada Kamis pagi, dan memperluas wilayah serangan mereka ke Provinsi Preah Vihear.
“Kamboja selalu mempertahankan posisi ingin menyelesaikan masalah secara damai, tetapi dalam kasus ini, kami tidak punya pilihan selain merespons dengan kekuatan bersenjata melawan agresi bersenjata,” ujarnya.
Ketua Senat Kamboja, Samdech Techo Hun Sen, mengatakan bahwa tentara Thailand menembaki wilayah perbatasan Provinsi Oddar Meanchey dan Provinsi Preah Vihear.
Dalam unggahan di akun media sosial resminya, Hun Sen mengatakan bahwa tentara Thailand mulai menyerang pasukan Kamboja, dan tentara Kamboja tidak punya pilihan selain melawan dan melakukan serangan balik. []
Baca Juga: Brasil Desak Israel Berhenti Berpura-pura sebagai Korban, Kecam Genosida di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)