Istanbul, MINA – Sebanyak 137 aktivis Global Sumud Flotilla (GSF), termasuk 36 warga Turki dan 23 warga Malaysia, akhirnya tiba di Istanbul dengan pesawat khusus pada Sabtu (4/10) setelah sebelumnya diculik dan dipenjara secara ilegal oleh penjajah Zionis Israel di perairan internasional.
Pesawat Turkish Airlines yang membawa para aktivis kemanusiaan tersebut mendarat di Istanbul pukul 12.40 waktu setempat, setelah sebelumnya diberangkatkan dari Bandara Ramon di Eilat, wilayah jajahan Israel. Kedatangan mereka disambut langsung oleh pejabat tinggi Turki, termasuk Menteri Luar Negeri Hakan Fidan.
Dalam pernyataannya, Fidan memuji keberanian dan keteguhan para aktivis. “Individu-individu pemberani ini telah mengambil sikap terhormat melawan penindasan, menjadi suara kaum tertindas melalui perjuangan mereka untuk keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan,” tegas Fidan dilaporkan TRT, Sabtu.
Menurut sumber diplomatik Turki, selain warga Turki dan Malaysia, pesawat juga mengangkut warga dari 12 negara lain termasuk Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Aljazair, Maroko, Italia, Kuwait, Libya, Mauritania, Swiss, Tunisia, dan Yordania.
Baca Juga: PBB Siap Salurkan Bantuan Masif Jika Usulan Gencatan Senjata Gaza Terwujud
Seorang aktivis Turki yang berbicara kepada TRT World mengungkapkan kekejaman yang dialami selama dalam tahanan. “Kami mengalami perlakuan tidak manusiawi oleh otoritas Israel. Kami tidak diberi air selama tiga hari dan bahkan tidak diizinkan untuk shalat,” tuturnya.
Kedatangan para aktivis ini menandai babak baru dalam perjuangan kemanusiaan Global Sumud Flotilla. Fidan menekankan bahwa upaya dilakukan untuk memastikan kembalinya warga Turki yang masih tertinggal secepat mungkin. Dari data yang dihimpun MINA, aktivis Turki yang mengikuti GSF dan diculik Israel berjumlah 50 orang.
Global Sumud Flotilla adalah armada kemanusiaan internasional yang bertujuan membawa bantuan dan perhatian global terhadap blokade ilegal Israel di Gaza. Sebanyak 44 kapal berpartisipasi dalam misi ini sebelum akhirnya 42 kapal dibajak oleh Angkatan Laut Israel dalam operasi 38 jam di perairan internasional sejak Rabu (1/10).[]
Baca Juga: Topan Matmo akan Hantam Hainan dan Guangdong, Cina
Mi’raj News Agency (MINA)