Jakarta, MINA – Sebanyak 139 mahasiswa dan dosen Indonesia menerima beasiswa Erasmus dari Uni Eropa pada tahun 2021 untuk studi jenjang S‑1, S-2 dan S-3 di perguruan tinggi di Eropa.
Acara pelepasan para penerima beasiswa Erasmus berlangsung secara virtual hari Sabtu (17/7), dihadiri oleh Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam.
Dari 139 penerima beasiswa Erasmus tersebut, 81 diantaranya menerima beasiswa Erasmus Mundus Joint Master’s Degree. Jumlah ini merupakan peringkat ke-9 tertinggi di dunia, naik dari peringkat ke-20 tahun lalu. Mereka akan belajar sedikitnya di dua perguruan tinggi yang terletak di dua negara anggota Uni Eropa yang berbeda, maksimal hingga 2 tahun.
Sementara itu, 58 mahasiswa dan dosen universitas mendapat beasiswa untuk belajar dan mengajar dalam jangka pendek.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Beasiswa Erasmus ini memberikan kesempatan untuk pertukaran dua arah di mana mahasiswa dan dosen dari Eropa datang ke Indonesia untuk belajar dan mengajar di berbagai universitas di Indonesia. Walaupun ditengah situasi pandemi COVID‑19, sebagian besar penerima beasiswa Erasmus tetap dapat berangkat ke Eropa untuk memulai studi mereka di sana.
Vincent mengatakan, beasiswa Erasmus memberikan peluang yang sangat berharga untuk meningkatkan kemampuan akademis dan profesionalisme di universitas-universitas Eropa yang berkualitas tinggi.
“Lebih dari itu, beasiswa Erasmus juga dapat memperluas wawasan dan memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi para alumni Erasmus setelah mereka kembali ke Indonesia. Semua penerima beasiswa ini adalah calon-calon pemimpin potensial di masa yang akan datang di bidang keahlian mereka masing-masing. Kami bangga bisa berkontribusi untuk masa depan Indonesia melalui program beasiswa Erasmus,” katanya.
Dalam sambutannya Bapak Prof. Ir. Nizam, Dirjen Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Kebudayaan Republik Indonesia mengatakan, Beasiswa Erasmus+ merupakan kesempatan yang sangat baik bagi mahasiswa maupun dosen Indonesia untuk mendapatkan pendidikan dan pengalaman internasional dari Perguruan-perguruan Tinggi di Eropa dan negara-negara mitra.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Selain itu menjalin jaringan dan kerja sama yang luas. Atas nama Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Kebudayaan Republik Indonesia kami sampaikan terima kasih kepada Uni Eropa atas dukungan beasiswa Erasmus+ serta selamat kepada para penerima beasiswa,” kata Nizam.
Katya Manuella Permana, salah seorang penerima beasiswa Erasmus, akan menempuh pendidikan jenjang S-2 di bidang European Master in Public Health di Irlandia dan Perancis mengungkapkan, beasiswa Erasmus merupakan cita-citanya sejak dulu.
“Kesempatan untuk dapat menjalin persahabatan dan berbagi pengetahuan dengan orang-orang dari berbagai negara sangat menarik, dan menurut saya hal ini adalah salah satu nilai penting dari beasiswa Erasmus,” kata Katya.
Setiap tahunnya, Uni Eropa memberikan beasiswa Erasmus kepada mahasiswa dan dosen Indonesia untuk menempuh studi tingkat S-1, S-2 dan S-3 di Eropa.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Sejak tahun 2004 hingga 2021, Uni Eropa telah memberikan beasiswa Erasmus kepada lebih dari 2,000 mahasiswa dan dosen Indonesia. Uni Eropa dan Negara-negara Anggotanya memberikan 1.200 beasiswa kepada siswa Indonesia setiap tahunnya, melalui beasiswa unggulan Erasmus dan beasiswa Negara Anggota Uni Eropa lainnya.
Lebih dari 4,000 pelajar dan dosen berangkat ke Eropa setiap tahunnya, baik melalui biaya sendiri atau dengan dukungan beasiswa. (R/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia