Diblou, MINA – Orang-orang bersenjata yang digambarkan kelompok militan menggerebek sebuah desa di wilayah utara Burkina Faso yang bergolak, menewaskan 15 orang, menjarah dan membakar toko-toko dan sepeda motor, kata seorang gubernur daerah, Sabtu (27/7).
Serangan itu terjadi pada malam Kamis hingga Jumat (26/7) dengan “sekitar 20 orang menyerang desa Diblou,” kata seorang sumber keamanan yang menyebutkan 14 orang tewas. Demikian Ahram Online melaporkan yang dikutip MINA.
Tetapi sebuah pernyataan oleh gubernur wilayah Centre-Nord, Casimir Segueda, mengatakan 15 orang tewas, dan pasar desa dibakar.
Seorang penduduk setempat mengatakan “para teroris membakar toko-toko dan sepeda motor”. “Hampir seluruh pasar dijarah,” tambah warga.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Negara bagian Sahel yang miskin itu telah berjuang melawan gelombang serangan militan yang meningkat selama empat tahun terakhir yang dimulai di utara, tetapi sejak itu menyebar ke timur, dekat perbatasan dengan Togo dan Benin.
Sebagian besar serangan di bekas jajahan Perancis itu dikaitkan dengan kelompok militan Islam Ansarul Islam, yang muncul di dekat perbatasan Mali pada Desember 2016, dan JNIM (Kelompok untuk Mendukung Islam dan Muslim), yang telah bersumpah setia kepada Al-Qaeda di Islam Maghreb.
Kelompok-kelompok itu diyakini bertanggung jawab atas tewasnya sekitar 500 orang sejak 2015. Ibu kota Ouagadougou telah diserang tiga kali. (T/R11/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan