Jakarta, MINA — Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), mengumumkan 153 mahasiswa lolos seleksi penerima Beasiswa Zakat Indonesia (BeZakat) 2025 dengan skema full funded.
Program ini merupakan kolaborasi Kemenag dengan Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan 18 Lembaga Amil Zakat (LAZ) nasional. Hasil seleksi dapat diakses melalui akun peserta di laman resmi beasiswa Kemenag.
“BeZakat sebagai terobosan pendayagunaan zakat untuk pendidikan tinggi. Sinergi lintas lembaga ini diharapkan menjadi role model pendayagunaan zakat produktif untuk pendidikan tinggi,” ucap Direktur Jenderal Bimas Islam, Prof. Abu Rohmad menyebut, Sabtu (9/8) dalam Rapat Pleno Penetapan Kelulusan BeZakat di Jakarta.
Ia menjelaskan, program ini menargetkan transformasi mustahik menjadi muzaki, selaras dengan misi zakat sebagai instrumen pemberdayaan umat.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Ahad Membaik, Warga Rentan Diimbau Tetap Waspada
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Waryono Abdul Ghofur menegaskan, BeZakat adalah investasi jangka panjang untuk mencetak kader profesional.
“Dengan pembekalan akademik, mental, dan keterampilan sosial, para penerima diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan dan menjadi teladan di komunitas masing-masing,” kata Abdul Ghofur Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini.
Dari 153 penerima, 92 orang (60,1%) adalah perempuan dan 61 orang (39,9%) laki-laki. Mereka berasal dari 20 provinsi, dengan jumlah terbanyak dari Jawa Barat (45 orang), Jawa Timur (32 orang), dan Jawa Tengah (22 orang). Penerima tersebar di 21 perguruan tinggi, baik PTKIN maupun PTN, dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Institut Pertanian Bogor menempati posisi teratas.
Kepala Puspenma, Ruchman Basori, menekankan pentingnya pembinaan selama masa studi agar mahasiswa berprestasi, lulus tepat waktu, dan menjadi agen moderasi beragama.
Baca Juga: Bencana Alam Indonesia: Update Terbaru Banjir dan Angin
“Penerima diwajibkan membuat esai komitmen aksi sosial yang akan dibina dan dimonitor agar mereka juga menjadi agen perubahan di masyarakat,” ujarnya.
Proses seleksi meliputi administrasi, tes psikologi, dan wawancara dengan dukungan tim psikologi profesional UIN Sunan Kalijaga. Pendanaan program berasal dari zakat, infak, dan sedekah yang dikelola Baznas bersama 18 LAZ nasional, memastikan bantuan tepat sasaran. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tanggul Jebol, Perumahan di Kemang Bogor Terendam Banjir