Depok, MINA – Direktur Umum Hayat Yolu Ir Ehab Auni El Essawi mengatakan, terdapat 21.000 ribu anak yatim di Palestina tidak mendapat santunan disebabkan adanya pelarangan dan penutupan rekening LSM oleh Israel.
“Sementara itu dibidang industri terdapat 80 persen pabrik yang tidak bisa beroperasi akibat pelarangan Israel memasukan bahan-bahan ke Jalur Gaza,” kata Ir Ehab Auni El Essawi dalam sebuah acara Peduli Palestina di Depok, Jawa Barat, Rabu (31/1).
“40 persen rumah warga Palestina rata dengan tanah saat agresi militer Israel tahun 2014, hingga belum bisa dibangun kembali, ada ribuan hunian lagi yang tidak layak huni,” tambah Ir Ehab Auni El Essawi .
Selain itu juga adanya pemutusan aliran listrik yang terjadi selama 20 jam setiap harinya. Bahkan masih ada penutupan semua pintu perlintasan perdagangan ke Gaza dan hanya dibiarkan satu pintu perlintasan yang kecil dan tidak bisa memenuhi kebutuhan rakyat Gaza.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Dia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk mengambil sikap. Pertama segera bergerak dengan aksi agar blokade Gaza berakhir dan mempersembahkan yang terbaik agar masyarakat Palestina khususnya di Gaza bisa hidup sebagaimana bangsa lainnya.
Kedua, kami minta Lembaga-Lembaga Kemanusiaan di Indonesia akan memberikan bantuan darurat kepada rakyat Gaza berupa 30.000 ribu paket sembako atau senilai USD 40/paket
Ketiga, masa kampanye kemanusiaan ini akan berlangsung selama satu bulan. Dia berharap rakyat Indonesia dapat mendukung kampanye ini hingga terciptanya kondisi yang layak bagi masyarakat Gaza
“Kami juga minta agar dapat membantu rakyat Palestina untuk menjadi pendudung setia bersama mereka, dan kami ingin katakan kepada saudaraku bahwa rakyat bangsa Indonesia akan selalu bersama kita hingga terbebasnya tanah Palestina dari penjajahan Israel,” ungkap Ir Ehab Auni El Essawi. (L/R03/P1)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Mi’raj News Agency (MINA)