Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

23 Medali Olimpiade Matematika dan Sains Internasional Diraih SD Indonesia

Hasanatun Aliyah - Jumat, 5 Oktober 2018 - 15:12 WIB

Jumat, 5 Oktober 2018 - 15:12 WIB

11 Views

Jakarta, MINA – Pelajar Sekolah Dasar (SD) Indonesia berhasil meraih 23 medali pada ajang International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) atau Olimpiade Matematika dan Sains Internasional tahun 2018 yang diselenggarakan di Xejhiang, China, pada 27 September – 4 Oktober.

Sebanyak 23 dari 24 pelajar delegasi Indonesia berhasil membawa pulang dua emas, tiga belas perak dan delapan perunggu di ajang yang diikuti oleh 22 negara tersebut.

“Alhamdulillah, tahun ini lebih banyak dari pada tahun kemarin, kali ini kita bawa pulang 23 medali. Semoga ini memberikan motivasi kepada anak-anak kita untuk menyukai bidang matematika dan sains,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hamid Muhammad, saat menjemput kedatangan tim IMSO di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (4/10).

Menurutnya, untuk mencapai level tertinggi prestasi siswa, Pemerintah terus memperbaiki kegiatan pembelajaran, baik dari sarana dan prasarana, maupun motivasi belajar dan bimbingan belajar.

Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung

“Sebenarnya ini menjadi pembelajaran bagi semua daerah. Kalau pembelajaran literasi dasar, baca masalah, bahasa, IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan Matematika kita siapkan dengan baik, fasilitas belajarnya baik, gurunya kita latih dengan benar, kegiatan pembelajarannya menyenangkan, pasti anak-anak kita itu meraih level tertinggi,” ujarnya.

Secara umum, capaian tim IMSO 2018 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Sebelum terbang ke China, selama dua bulan para delegasi IMSO 2018 diberikan bimbingan dan pemahaman bagaimana menjawab soal-soal sulit pada tes hari pertama yaitu tes teori.

Selanjutnya, untuk mengatasi tes hari kedua yaitu eksperimen dan eksplorasi, pembimbing menerapkan metode khusus agar pelajar Indonesia mampu membaca persoalan yang disebut sebagai metode ilmiah. (R/R10/RS3)

 

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Breaking News
Indonesia
Indonesia
Internasional