New Delhi, MINA – Sejumlah 27 anggota parlemen Eropa akan menjadi anggota parlemen asing pertama yang melakukan perjalanan ke Jammu dan Kashmir untuk melihat situasi mendasar paska pencabutan status khusus negara dan membaginya menjadi dua Wilayah Serikat.
Para anggota parlemen Eropa (MEP) bertemu dengan Perdana Menteri Narendra Modi dan Penasihat Keamanan Nasional Ajit Doval pada hari Senin (28/10). Sky Statement melaporkan.
Menurut MEP, langkah ini dipandang sebagai perubahan signifikan oleh pemerintah Modi, yang menunjukkan keinginan untuk menyampaikan pendapat internasional atas penguncian komunikasi dan penahanan para pemimpin politik atas pembatalan Pasal 370.
MEP yang terdiri dari anggota parlemen dari Italia, Inggris, Perancis, Jerman dan Polandia, melakukan kunjungan “dalam kapasitas pribadi mereka”, kata sebuah sumber.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sebagian besar dari mereka berasal dari partai-partai sayap kanan, yang lebih bersimpati pada pendirian India di Kashmir.
Dalam pertemuannya dengan para anggota parlemen, PM Modi mengatakan, kunjungan itu akan memungkinkan anggota parlemen untuk mendapatkan “pemahaman yang lebih baik tentang keragaman budaya dan agama di wilayah Jammu, Kashmir dan Ladakh”.
Modi juga mengatakan kunjungan itu akan memberikan pandangan yang jelas tentang prioritas pembangunan dan tata kelola wilayah di India.
Para anggota parlemen Uni Eropa akan melakukan perjalanan ke Srinagar pada Selasa pagi, dan diharapkan untuk bertemu masyarakat sipil dan pemerintah.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Sementara pekan lalu, sekelompok anggota parlemen AS menuntut agar mereka diizinkan mengunjungi Kashmir.
Senator AS Chris van Hollen, yang berada di India baru-baru ini, mengeluh bahwa dia tidak diizinkan pergi. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu