![](http://www.mirajnews.com/wp-content/uploads/2018/02/GHOUTA-TIMUR-2-1.jpg)
Serangan udara pasukan pemerintah Suriah menghancurkan bangunan warga sipil di Ghouta Timur, pinggiran Damaskus, Rabu, 21 Februari 2018. (Foto: Amar Al Bushy/Al Jazeera)
Ghouta Timur, MINA – Pasukan Suriah yang didukung oleh pesawat tempur Rusia terus menyerang daerah kantong oposisi di Ghouta Timur, setidaknya 27 orang tewas pada Rabu (21/2), hari ketiga serangan.
Sebelumnya, selama 48 jam terakhir, serangan tanpa henti itu menewaskan lebih dari 270 warga sipil, termasuk 60 anak.
Lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) dan Pertahanan Sipil Suriah (White Helmets), warga sipil yang kehilangan nyawa pada Rabu pagi berada di lingkungan Kafr Batna.
Lebih dari 300 lainnya terluka dalam salah satu serangan paling sengit di wilayah tersebut sejak 2013 yang pernah menewaskan lebih dari 100 orang.
Baca Juga: Netanyahu Tiba di AS untuk Bertemu dengan Trump
Pengeboman “tanpa henti” itu, menurut Amnesty International merupakan kejahatan perang.
Dilaporkan enam rumah sakit dan pusat medis di seluruh kota telah hancur dan rusak.
“Kami hanya berlari untuk mengeluarkan (menyelamatkan) sebanyak mungkin orang sebelum terlambat,” kata Khalid Abulwafa, seorang sopir ambulans dan anggota White Helmets, kepada Al Jazeera.
Sekitar 350.000 orang terjebak di Ghouta Timur yang diblokade oleh pasukan pemerintah Suriah sejak 2013. Wilayah itu merupakan kantong oposisi yang berada di pinggiran ibu kota Damaskus. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera