Jakarta, MINA – Pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 120/TK/Tahun 2018, memberikan penghargaan Satya Lencana Pendidikan kepada 30 Guru dan Tenaga pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2018, di Jakarta (26/11/2018).
“Atas nama pribadi dan pemerintah, saya menyampaikan ucapan selamat kepada semua guru dan tenaga kependidikan Indonesia. Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya juga kami sampaikan atas dedikasi, komitmen, dan segala ikhtiar yang telah dilakukan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam sambutannya yang disampaikan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen DTK), Supriano.
Guru-guru yang mendapatkan penghargaan tersebut, yaitu Mujahidin Agus dari Provinsi Sulawesi Selatan; Nining Mariyaningsih dari Provinsi Jawa Tengah; Kasiyaningsih dari Provinsi Jawa Barat; Vivi Wirni dari Provinsi Sumatera Barat; Rochimudin dari Provinsi Jawa Tengah; I Made Nuryata dari Provinsi Bali; Dewi Desmasary dari Provinsi Jawa Barat; Mangestiningtyas dari Provinsi Kalimantan Utara; Ikhsanul Arif dari Provinsi Sumatera Barat, dan; Ahmad Sudianto dari Provinsi Kepulauan Riau.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Selanjutnya Hamidah dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Mohamad Munajat dari Provinsi Banten; Slamet Samsoerizal dari Provinsi DKI Jakarta; Misnawati dari Provinsi Jawa Barat; Nia Kania Dewi dari Provinsi Jawa Barat;Wawan dari Provinsi Jawa Barat; Gilang Asrin Devianty dari Provinsi Jawa Barat; Encon Rahman dari Provinsi Jawa Barat; Farida Hidayati dari Provinsi Jawa Barat; Iis Nur’aeni dari Prov Jawa Barat, dan; Ai Tin Sumartini dari Provinsi Jawa Barat.
Penghargaan juga diberikan kepada Miftahudin dari Provinsi Jawa Tengah; Tri Rustamu dari Provinsi Jawa Tengah; Suparno dari Provinsi Jawa Tengah; Mukhsinin dari Provinsi Jawa Tengah; Imam Muttaqin dari Provinsi Jawa Timur; Ayu Puti Dewi Ary dari Provinsi Bali; Ahmadiyanto dari Provinsi Kalimantan Selatan; Najamuddin dari Provinsi Sulawesi Selatan, dan Wilem Parkai dari Provinsi Papua Barat.
“Mari kita berdoa, semoga martabat guru semakin dijunjung tinggi seiring dengan meningkatnya profesionalisme, yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan, dan dedikasi dalam menjalankan tugas mulianya,” ujarnya.
Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini mengangkat tema “Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad 21”. Tema tersebut dipilih mengingat tantangan pendidikan di abad 21 semakin berat.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Hal ini merupakan peningkatan profesionalisme, menyangkut sikap mental dan komitmen para guru untuk selalu meningkatkan kualitas agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Menurut dia, revolusi industri keempat yang sudah merambah ke semua sektor harus disikapi dengan arif karena telah mengubah peradaban manusia secara fundamental.
“Untuk itu, diperlukan guru yang profesional dan yang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang super cepat tersebut untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada setiap satuan pendidikan dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dengan kompetensi global,” katanya.
Mendikbud menambahkan, meskipun teknologi informasi berkembang demikian cepat dan sumber-sumber belajar begitu mudah diperoleh, peran guru sebagai pendidik tidak tergantikan oleh kemajuan teknologi tersebut.
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
“Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi setiap peserta didik. Oleh sebab itu, profesi guru sangat lekat dengan integritas dan kepribadian,” jelasnya. (R/R10/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045