Gaza, MINA – Empat tahanan Palestina, yang baru-baru ini dibebaskan sebagai bagian dari gelombang keenam dalam kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel, dilarikan ke rumah sakit setelah tiba di Ramallah karena komplikasi kesehatan yang serius.
Dalam sebuah pernyataan, Bulan Sabit Merah Palestina pada Sabtu (15/2) mengonfirmasi bahwa tim medisnya memindahkan keempat warga Palestina yang dibebaskan dari tempat penerimaan di Ramallah ke rumah sakit, karena kondisi kesehatan mereka yang memburuk. Anadolu melaporkan.
Warga Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel telah menjadi sasaran kelaparan, penganiayaan fisik, dan penyiksaan psikologis dalam tahanan, dengan penampilan fisik mereka yang menunjukkan penganiayaan.
Foto-foto sebagian besar tahanan yang dibebaskan menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan saat berada dalam tahanan Israel, dan beberapa dari mereka terlihat kesulitan berjalan karena kondisi fisik yang buruk.
Baca Juga: Hamas Bebaskan Tiga Sandera Israel untuk 369 Tahanan Palestina
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, dalam pernyataan sebelumnya yang diunggah di situs webnya, mengutuk perlakuan tidak manusiawi terhadap tahanan Palestina, dengan menggambarkan penjara Israel sebagai “fasilitas penyiksaan yang dilembagakan” dan “kuburan bagi yang hidup.”
Organisasi hak asasi manusia tersebut juga membagikan gambar salah satu tahanan Palestina yang menunjukkan penurunan kesehatan yang parah, yang menyoroti keadaan mengerikan dari penahanan mereka.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa penurunan kesehatan para tahanan mencerminkan kondisi keras yang mereka alami, termasuk penyiksaan, penganiayaan, dan pelanggaran yang merendahkan martabat, hingga pembebasan mereka.
Sebelumnya pada hari Sabtu, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, dan sayap militer Jihad Islam, Brigade Al-Quds, membebaskan tiga tawanan Israel di Khan Younis timur, Gaza selatan.
Baca Juga: Fase Keenam Pertukaran Tahanan, Pejuang Palestina Serahkan 3 Sandera Israel di Gaza
Sebagai gantinya, Israel membebaskan 369 warga Palestina dari penjara Israel, termasuk 36 orang yang menjalani hukuman seumur hidup dan 333 lainnya yang ditahan dari Jalur Gaza setelah 7 Oktober 2023.
Perjanjian gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel, yang telah menewaskan lebih dari 48.200 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gandeng Mishra Kheir, BAZNAS Salurkan 8.500 Paket Makanan untuk Palestina