Gaza, MINA – Sebuah pernyataan yang menandai Hari Wanita Internasional oleh Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tawanan Palestina mengatakan ada 43 wanita Palestina ditahan di penjara-penjara Israel. Demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan, dikutip MINA, Senin (9/3).
Kepala unit studi dan dokumentasi komisi itu, Abed al-Naser Farwana mengatakan pula bahwa otoritas pendudukan Israel telah menangkap lebih dari 16.000 wanita Palestina sejak 1967.
Farwana mengatakan bahwa metode brutal yang digunakan pasukan pendudukan Israel terhadap pria Palestina selama penangkapan tidak berbeda dari yang digunakan untuk melawan wanita.
Penangkapan ditujukan untuk mengintimidasi wanita Palestina dan membatasi pengaruhnya, katanya, seraya menambahkan bahwa kadang-kadang wanita ditahan untuk menekan saudara laki-laki untuk mengakui tuduhan yang diajukan terhadap mereka.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Farwana mencatat bahwa para wanita di penjara-penjara Israel menjadi sasaran interogasi berat, penyiksaan fisik dan psikologis, pelecehan, penindasan, dan penelantaran medis yang disengaja tanpa mempedulikan gender dan kebutuhan khusus merekaa
Ditangkap pada tanggal 14 Oktober 1967, Fatima Bernawi adalah wanita Palestina pertama yang ditangkap oleh pasukan pendudukan Israel pada 14 Oktober 1967, ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan percobaan pemboman.
Farwana mengatakan, 128 wanita Palestina ditangkap oleh pasukan pendudukan Israel pada 2019, menambahkan bahwa 29 wanita Palestina telah ditangkap sejak awal 2020.
Otoritas pendudukan Israel menahan 43 wanita Palestina di penjara mereka, 16 di antaranya adalah ibu dan empat di bawah penahanan administratif.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Amal Taqatqa dari kota Beit Fajjar di Bethlehem adalah wanita Palestina yang paling lama melayani di penjara-penjara Israel yang menjalani hukuman tujuh tahun. Dia ditangkap pada Desember 2014.
Hanaa Shalabi dari Jenin melakukan mogok makan terpanjang di antara para tahanan wanita Palestina. Itu berlangsung selama 44 hari sebelum dia dibebaskan kemudian dan diusir ke Jalur Gaza pada April 2012.
“Dunia merayakan wanita pada tanggal 8 Maret setiap tahun sebagai penghargaan atas perjuangan dan pengorbanan mereka dan untuk menghormati peran mereka yang berbeda dalam hidup tetapi mengabaikan wanita Palestina dan penderitaan mereka yang semakin memburuk di bawah pendudukan Israel, terutama wanita di penjara-penjara Israel,” kata Farwana.
Dia menyerukan semua lembaga hak asasi manusia yang peduli dengan perempuan untuk mengerahkan lebih banyak upaya untuk menyelamatkan perempuan Palestina di penjara Israel, berbicara tentang penderitaan mereka dan apa yang mereka hadapi, dan tekanan untuk kebebasan mereka.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
(T/ara/B03-P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara