Jayapura, MINA – Banjir bandang menerjang 9 kelurahan di Sentani Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua pada Sabtu (16/3) malam, menyebabkan puluhan korban meninggal dunia dan kerusakan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dalam keterangan tertulisnya pada Ahad (17/3) pukul 10.15 WIB jumlah korban meninggal mencapai 50 orang. Sebanyak 49 korban sudah berhasil diidentifikasi sedangkan 1 jenasah masih dalam proses identifikasi.
Sementara sebanyak 59 korban luka-luka dirujuk ke PKM Sentani, Rumah Bhayangkara dan RS Yowari. Dinas Kesehatan Jayapura dan Dinas Kesehatan Papua mengkoordinir penanganan tim medis bagi korban.
“Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban diintensifkan untuk mencari korban. Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi dan belum semua daerah terdampak dijangkau karena tertutup pohon, batu, lumpur dan material banjir banjir bandang,” ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Sementara itu, tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI dan relawan masih penanganan darurat. evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban masih dilakukan di daerah terdampak.
“Posko didirikan untuk memudahkan koordinasi. Sebagian bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak,” jelas Sutopo.
Sekitar ratusan warga masih mengungsi di beberapa titik yaitu di Kantor Bupati Jayapura Gunung Merah, Kediaman Bupati Jayapura, dan di Kantor Basarnas Jayapura.
Meski saat ini sebagian telah surut warga dihimbau tetap waspada, karena banjir menyisakan lumpur, kayu-kayu gelondongan dan material yang terbawa banjir bandang. (R/Sj/RS3)
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Mi’raj News Agency (MINA)