Sanaa, MINA – Perdana Menteri Yaman, Ahmed Awad bin Mubarak mengumumkan pada Ahad (29/7), bahwa 50 persen anak-anak di negaranya menderita kekurangan gizi kronis.
Ia membuat pernyataan tersebut dalam sebuah acara di Aden untuk memperingati Hari Populasi Dunia, yang jatuh pada tanggal 11 Juli, menurut kantor berita resmi Yaman, Saba.
Awad menekankan, visi pemerintahannya berfokus pada rakyat sebagai sumber daya paling penting yang harus diinvestasikan dan ditingkatkan melalui layanan dan program khusus, meskipun ada tantangan signifikan serta tekanan keuangan dan ekonomi yang dihadapi negara tersebut.
Ia mengatakan, di antara tantangan yang dihadapi pemerintah adalah 45 persen penduduk berusia di bawah 16 tahun dan 65 persen berada dalam usia kerja, sementara 50 persen anak-anak negara ini menderita kekurangan gizi kronis dan 21 persen mengalami terhambatnya pertumbuhan.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Awad menyampaikan, keseriusan angka-angka itu memerlukan keterlibatan yang serius, tanggung jawab yang tinggi, dan memprioritaskannya dalam semua rencana, program, dan pengeluaran.
Ia juga mencatat tekanan keuangan dan ekonomi yang dihadapi pemerintah dalam menghadapi tantangan-tantangan itu karena perang yang terus berlangsung.
Populasi Yaman sekitar 32 juta, yang sebagian besar membutuhkan bantuan kemanusiaan, menurut laporan PBB sebelumnya.
Yaman mengalami krisis ekonomi yang parah yang diperparah dengan terhentinya ekspor minyak pada Oktober 2022.[]
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)