Tel Aviv, MINA – Sebanyak 50 ribuan warga Israel kembali turun ke jalan-jalan di Yerusalem menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas tuduhan korupsi dan kesalahan penanganan pandemi virus corona.
Al Jazeera melaporkan pada Ahad (16/8), aksi massa terlihat bentrok dengan polisi hingga larut malam pada Sabtu dan Ahad di luar kediaman perdana menteri.
Gambar dari kantor berita dan media sosial menunjukkan beberapa demonstran diseret oleh polisi pada protes anti-Netanyahu pekan ke delapan tersebut.
Beberapa pengunjuk rasa juga berusaha untuk berbaris menuju kediaman Presiden Israel Reuven Rivlin, tetapi dicegah oleh polisi.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Netanyahu telah menolak para demonstran sebagai “kiri dan anarkis” dan menuduh media lokal memperkuat protes dengan memberi mereka liputan masif.
Netanyahu menghadapi kritik atas penanganannya terhadap pandemi virus korona, yang telah menginfeksi lebih dari 92.000 warga Israel dan menewaskan lebih dari 670 lainnya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah