Kairo, MINA – Sebanyak 500 wartawan Mesir menandatangani pernyataan yang menegaskan kembali komitmennya dalam keputusan majelis umum mereka yang mengharamkan normalisasi dan perdamaian dengan Israel dalam hal asosiasi, profesi dan personal.
Anggota Komisaris Asosiasi Wartawan dalam keterangannya Senin (14/9) menyatakan, kesepakatan perdamaian atau normalisasi Emirat dan Bahrain dengan Israel merupakan tindakan menghapus aksioma dalam benak bangsa Arab selama ini. PalinfoMelayu melaporkan Selasa, (15/9).
Bangsa Arab selama ini meyakini Israel sebagai musuh yang mengancam keamanan nasional mereka. Israel juga diyakini mengancam kesepakatan antar Arab terhadap semua resolusi internasional dan undang-undang internasional yang memberikan landasan menyelesaikan konflik Arab – Israel secara adil.
Wartawan Mesir menyatakan bahwa memasuki wilayah yang berada di bawah penjajah Israel atau berkoordinasi dengan mereka sebagai hal terlarang dalam kesepakatan asosiasi, profesi dan pribadi.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mereka menyerukan kepada semua asosiasi dan pekerja untuk mempertegas kembali keputusan larangan normalisasi dengan Israel untuk menjaga budaya Mesir dan nasionalisme Arab serta nurani kemanusiaan.
Wartawan Mesir adalah asosiasi profesi pertama yang memutuskan untuk melarang normalisasi dan masuk dalam situasi head to head dengan penyeru normalisasi sejak perjanjian Cam David. Akibatnya, banyak tokoh penting wartawan ini harus membayar mahal.
Bahrain pada Jumat lalu memutuskan untuk membangun hubungan diplomasi penuh dengan Israel yang disponsori Amerika Serikat menyusul Emirat yang sudah memutuskan langkah serupa pada 13 Agustus lalu.
Kekuatan politik dan organisasi Palestina dan Arab menyatakan penolakan terhadap langkah ini dan disebut sebagai menikam umat dari belakang. (T/SH/RI-1)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan