Berlin, MINA – Sedikitnya 547 anak laki-laki di sekolah paduan suara gereja Katolik di Jerman menjadi korban pelecehan seksual dan fisik.
Kasus itu terungkap dalam sebuah laporan seorang penyelidik yang dipresentasikan pada Selasa (18/7), sepeti dilansir Channel NewsAsia yang dikutip MINA. Beberapa kasus bahkan dipadankan dengan ‘penjara, neraka, atau kamp konsentrasi’.
Regensburger Domspatzen (‘Cathedral Sparrows’), paduan suara katedral berusia 1.000 tahun di Kota Bavaria, pada tahun 2010 terseret skandal pelecehan seksual besar-besaran yang membuat Gereja Katolik goncang dalam beberapa tahun terakhir.
“Banyak korban mengingat waktu mereka di sekolah paduan suara sebagai masa terburuk dalam hidup mereka, ditandai dengan ketakutan, kekerasan, dan ketidakberdayaan,” kata pengacara Ulrich Weber, yang ditugaskan oleh keuskupan untuk menyelidiki kasus tersebut.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Saat mempresentasikan laporannya tentang pelanggaran antara tahun 1945 dan awal 1990an, Weber mengatakan bahwa dia telah menemukan 67 kasus pelecehan seksual dan 500 kasus kekerasan fisik lainnya. Beberapa mantan penyanyi menjadi korban keduanya, fisik dan seksual.
Jumlah itu melebihi 231 kasus pelecehan yang dia temukan melalui wawancara pada bulan Januari 2016. Saat itu korban para korban melaporkan tentang perkosaan, serangan seksual, pemukulan berat, dan perampasan makanan.
Weber menunjuk pada ‘budaya diam’ dan menempatkan sebagian kesalahan atas situasi tersebut pada bekas kepala paduan suara sekolah, Georg Ratzinger, kakak laki-laki mantan Paus Benediktus.
”Sebagai kepala paduan suara dari tahun 1964 sampai 1994, Georg Ratzinger bisa dipersalahkan karena gagal melakukan intervensi,” kata Weber.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Georg Ratzinger, 93, telah menolak mengetahui situasi pelecehan seksual dan mengatakan dugaan pelecehan seksual itu tidak pernah dibahas saat dia membawahkan paduan suara.
Weber mengatakan serangan tersebut terkonsentrasi di bagian utama sekolah asrama di kota Regensburg.
Dia mengatakan 49 tersangka pelaku telah diidentifikasi, namun mereka diperkirakan tidak akan menghadapi tuntutan pidana karena kasus tersebut sudah terjadi sangat lama.
Para korban kekerasan seksual dan fisik sekarang diperkirakan menerima 20.000 euro (sekitar Rp306 juta) masing-masing sebagai kompensasi.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Skandal Jerman adalah salah satu dari beberapa kasus pelecehan yang telah mengguncang Gereja Katolik dalam beberapa tahun terakhir, terutama di Irlandia. Di negera itu seorang pendeta mengaku melakukan pelecehan seksual terhadap lebih dari 100 bocah.
Beberapa institusi Jerman juga diliputi oleh skandal tersebut, termasuk sebuah sekolah elit Jesuit di Berlin yang telah mengakui pelecehan seksual sistematis terhadap murid oleh dua imam pada tahun 1970an dan 1980an. (T/R11/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka