Gaza, MINA – Sejumlah 57 warga Gaza, sebagian besar anak-anak, tercatat meninggal akibat kelaparan yang melanda daerah terblokade tersebut.
Kantor Media Pemerintah setempat menyebutkan, penyebab kematian tersebut di samping karena kelaparan juga karena kekurangan gizi dan penyakit yang terkait dengan kerawanan pangan. Quds Press melaporkan, Sabtu (17/5).
Warga Gaza sudah kekurangan bahan makanan dari pasar-pasar dan pusat-pusat bantuan.
Kantor Media mengatakan, Presiden AS Donald Trump secara langsung bertanggung jawab, beserta pendudukan, atas kelaparan berkelanjutan yang dialami rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Baca Juga: Serangan Al-Qassam Tewaskan Tentara Zionis
Disebutkan bahwa pernyataan terbaru Trump saat berkunjung ke Arab Saudi mengenai Gaza tidak memberikan dampak nyata di lapangan, tetapi justru serangan pasukan Zionis tetap berlangsung, dan Gaza tetap dalam keadaan terblokade.
Media menambahkan bahwa apa yang terjadi adalah akibat langsung dari kolusi terang-terangan antara pendudukan dan sejumlah negara yang mensponsori genosida, terutama Amerika Serikat.
Kantor media tersebut mengonfirmasi bahwa pendudukan Israel terus menutup titik penyeberangan dan mencegah masuknya makanan, pasokan, dan barang-barang vital selama 77 hari berturut-turut, dalam rencana genosida melalui kelaparan sistematis yang merupakan kejahatan genosida, menurut hukum humaniter internasional dan Statuta Roma.
Pernyataan itu menekankan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza tidak lagi layak untuk dijelaskan atau dianalisis, tetapi justru menyerukan tindakan mendesak dan serius dari masyarakat internasional dan organisasi kemanusiaan dan hak asasi manusia untuk menghentikan kejahatan dan mengakhiri hukuman kolektif yang dialami oleh lebih dari 2,4 juta warga sipil, termasuk 1,1 juta anak-anak. []
Baca Juga: Tanggapi Serangan Israel di Gaza, 7 Negara Eropa Tegaskan Tidak akan Tinggal Diam
Mi’raj News Agency (MINA)