Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

60.000 Warga Gaza Tewas Disebabkan Agresi Brutal Israel Pasca Dua Tahun Konflik di Palestina

Mujiburrahman Editor : Ali Farkhan Tsani - 47 detik yang lalu

47 detik yang lalu

0 Views ㅤ

60.000 Warga Gaza Tewas Disebabkan Agresi Brutal Israel Pasca Dua Tahun Koflik di Palestina (Dok : Akun X)

Jakarta, MINA – Dua tahun pascaserangan 7 Oktober 2023, dampak konflik antara Hamas dan Israel masih terasa luas. Lebih dari 60.000 warga Gaza tewas akibat agresi brutal Israel yang memicu kecaman global dan mengguncang stabilitas politik di kawasan Timur Tengah.

Kepala Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Athiqah Nur Alami, mengatakan bahwa tindakan Israel di Gaza telah dianggap sebagai bentuk genosida terhadap warga sipil Palestina oleh banyak negara di dunia.

“Berbagai negara di belahan dunia memprotes tingkah laku Israel yang dianggap melakukan genosida terhadap warga Palestina. Atas prakarsa Prancis dan Arab Saudi, dilakukanlah pertemuan di New York pada 28–30 Juli 2025,” ujar Athiqah kepada wartawan, Senin (7/10).

Pertemuan tersebut, lanjutnya, menghasilkan New York Declaration yang memuat 42 poin pernyataan penting terkait upaya perdamaian Palestina–Israel. Dokumen itu menekankan perlunya penghentian kekerasan, penghormatan terhadap hak asasi manusia, serta komitmen membangun perdamaian yang berkelanjutan di kawasan Timur Tengah.

Baca Juga: Peringati Dua Tahun Badai Al-Aqsa, MUI Sampaikan 9 Seruan

“Selanjutnya, pada September 2025 lalu, sidang tahunan Majelis Umum PBB juga membahas masalah Palestina. Berbagai upaya di atas semestinya dapat mendorong adanya solusi perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah,” ujarnya.

Athiqah menambahkan, negara Palestina diharapkan dapat berdiri berdampingan dengan Israel melalui pendekatan two-state solution. Menurutnya, momentum dua tahun serangan 7 Oktober dapat menjadi titik balik bagi komunitas internasional untuk memperkuat komitmen menuju perdamaian yang adil dan berkelanjutan.

“Penting untuk mendiskusikan bagaimana solusi perdamaian berkelanjutan Palestina–Israel dapat digagas dan diperkuat, dengan melibatkan berbagai aktor dari Barat, Dunia Arab, hingga Indonesia,” jelasnya.

Kegiatan diskusi yang digelar secara interaktif itu menghadirkan para praktisi, akademisi, dan peneliti yang menganalisis dampak konflik Israel–Hamas, mengevaluasi respons internasional, serta mencari langkah konkret menuju perdamaian di masa depan.

Baca Juga: Pasca Tragedi Khoziny, Menko PM Bentuk Satgas Penataan Pembangunan Pesantren

Upaya tersebut diharapkan dapat menjadi langkah nyata untuk mewujudkan hubungan damai antara Israel dan Palestina, sekaligus menegaskan kembali komitmen dunia terhadap keadilan dan kemanusiaan di Timur Tengah. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Misi Pencarian Selesai, Korban Mushala Al Khoziny 171 Orang, 104 Selamat, 67 Wafat

Rekomendasi untuk Anda

No data was found