Douma, MINA – Jumlah korban sipil yang tewas meningkat menjadi 80 orang akibat serangan kimia yang dilakukan Pemerintah Suriah di Douma, sebuah distrik di Ghouta Timur pada Jumat lalu, kata dokter setempat hari Ahad (8/4).
Suleman Kakeh dan Ayman Arbash, dua dokter di pinggiran Damaskus, mengkonfirmasi korban jiwa kepada Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.
Rekaman video dari wilayah itu menunjukkan banyak warga sipil tidak berdarah tetapi berbusa di mulut dan hidung. Pertahanan Sipil Suriah, juga dikenal sebagai White Helmets, mengatakan 70 warga sipil telah tewas dalam serangan pasukan rezim yang mengunakan gas beracun.
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk serangan terbaru tersebut yang menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Yousef bin Ahmed Al-Othaimeen, Sekretaris Jenderal OKI mengatakan, pihaknya mengutuk serangan Bashar Al-Assad terhadap warga sipil yang tak berdaya.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan, komunitas internasional harus mengambil sikap untuk melindungi warga sipil Suriah.
Uni Eropa mengatakan bahwa bukti di Douma menunjukkan rezim Suriah bertanggung jawab atas serangan itu.
Saat ini, 100.000 orang hidup di bawah blokade di Douma yang luasnya tujuh kilometer persegi.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Pada 19 Maret, pasukan rezim juga dituding meluncurkan serangan gas klorin di Ghouta Timur.
Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) yang berbasis di Suriah melaporkan, rezim telah melakukan 214 kali serangan kimia sejak awal perang sipil pada tahun 2011. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon