Jakarta, 4 Rabi’ul Akhir 1437/14 Januari 2016 (MINA) – Empat nelayan Indonesia diselamatkan dari rakit, Rabu (13/1), setelah delapan hari hanyut di perairan Laut Timor.
Penyelamatan para nelayan tersebut dikoordinasikan oleh Otorita Keselamatan Maritim Australia (AMSA), dengan dukungan dari Angkatan Perbatasan Australia (ABF), Angkatan Pertahanan Australia, dan kapal nelayan Australia.
Para nelayan telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat. Selanjutnya mereka akan direpatriasi ke pelabuhan asal mereka, Kupang, demikian keterangan pers Kedutaan Australia di Jakarta yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dalam keterangan itu dijelaskan, rakit tersebut awalnya terlihat oleh pesawat Dash 8 ABF pada Selasa (12/1) malam.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Kemudian AMSA melakukan pengaturan agar pesawat ABF berikutnya memberikan ‘perlindungan udara’, yaitu tetap berada di udara sementara permintaan bantuan diajukan ke kapal nelayan Australia yang berada di dekatnya, AFV Exodus, untuk memberikan tanggapan dan menuju titik tersebut.
AFV Exodus menyelamatkan empat nelayan Indonesia pada pagi buta. Dukungan selanjutnya diberikan dengan kedatangan kapal Angkatan Laut Australia, HMAS Maitland.
Manajer Umum SAR AMSA, John Young, secara khusus mengucapkan terima kasih kepada nakhoda dan awak kapal AFV Exodus.
“Awak kapal AFV Exodus segera menghentikan operasi penangkapan ikan mereka untuk memberikan dukungan. Sumbangsih para pelaut pada upaya-upaya SAR seperti ini merupakan yang terbaik dalam tradisi maritim dan sangat penting dalam membantu AMSA untuk menyelamatkan jiwa di laut,” ungkap Young.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Sementara Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, berujar, “Ini merupakan contoh yang sangat baik operasi Australia sehari-hari serta kerja sama Pemerintah Australia dan Indonesia. Kerja sama dalam matra maritim antara kedua negara kita semakin meningkat.”
“Kami berterima kasih kepada awak kapal nelayan Australia, Exodus, atas karya luhur mereka dalam membantu menyelamatkan jiwa para nelayan Indonesia di laut,” pungkas Grigson. (T/P022/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa