Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Imaamul Muslimin, Yakhsallah Mansur menjelaskan tentang tiga konsep ketuhanan yang diyakini manusia sejak zaman Jahiliyah (kebodohan) pada masa Rasulullah Muhammad Shallalahu alaihi wa salam hingga saat ini.
“Tiga konsep itu adalah; pertama, mereka yang meyakini bahwa tuhan itu banyak. Hal itu diyakini oleh orang-orang kafir Quraisy yang menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan,” paparnya ketika menjelaskan tafsir Surah Shad ayat 65-70 dalam kuliah subuh di Masjid At Taqwa, Ponpes Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, Sabtu (2/2).
Saat ini, di negara Indonesia ada beberapa agama yang menggunakan konsep tuhan yang banyak (lebih dari satu).
Adapun konsep kedua, Imaam menjelaskan, mereka yang mempercayai bahwa tuhan punya anak diperanakkan (berbapak). Hal itu dipraktekkan oleh orang-orang Nasrani dan Yahudi yang menganngap Yesus sebagai anak Tuhan.
Baca Juga: Utang RI Naik 1,02 Persen Jadi Rp8.560 T per Oktober 2024
Kemudian konsep ketiga adalah Al-Quran yang menjelaskan bahwa Tuhan adalah Esa. Allah tidak memiliki anak atau Bapak. Tuhan adalah Allah yang menguasai, mengatur dan memelihara alam semesta.
Imaam berpesan dalam tausiyahnya, umat Islam harus memegang teguh keyakinannya hingga ajal menjemputnya. Jangan sampai keimanan dan keyakinannya itu pudar, goyah bahkan hilang oleh godaan materi dan dunia yang sementara.
“Hendaknya umat Islam berpegang teguh dan konsisten dalam mempelajari Al-Quran agar tidak goyah keimanannya,” jelasnya.
Fenomena baru-baru ini, banyak kalangan artis, selebritis yang berpindah agama karena alasan menikah atau ingin mendapat sesuatu yang ia inginkan, akan tetapi ia mengorbankan keyakinan, aqidah dan ia tukar dengan dunia yang fana. (L/Gun/P2)
Baca Juga: Perkuat Literasi, Kemenag-Perpusnas Distribusikan 1.000 Judul Buku untuk Masjid
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag: Arab Saudi Siap Prioritaskan Jamaah Haji Indonesia