Bekasi, MINA – Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur mengunjungi daerah Kampung Babakan Rengas, Desa Karangsegar, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, yang masih tergenang banjir, Senin (1/3).
Imaam didampingi anggota-anggota Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR), beberapa lembaga kemanusiaan lainnya yang turut mengunjungi wilayah itu di antaranya: relawan Radio Silaturahmi (Rasil), Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), dan Relawan Gerebek Indonesia, demikian pantauan MINA, Senin, (1/3).
Tim MER-C membuka Posko pengobatan gratis untuk warga-warrga terdampak.
Imaam Yakhsyallah mendampingi tim kemanusiaan saat penyaluran bantuan.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Imaam mengatakan, upaya membantu korban banjir ini adalah sebagai bentuk memenuhi panggilan Allah dalam QS Al Maidah ayat dua.
Yang artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat berat siksa-nya…”
“Salah satu kelebihan bangsa Indonesia yaitu memiliki solidaritas yang tinggi ketika terjadi musibah, dan ini yang harus dirawat sehingga bangsa Indonesia tetap bersatu dan saling menguatkan,” ujarnya selanjutnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln menyatakan, ada 30 desa di Kabupaten Bekasi yang kini masih tergenang banjir.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Salah satunya berada di Kecamatan Pebayuran yang meliputi Desa Karangharja, Desa Karangsegar, Desa Karangreja, Desa Karangpatri, Desa Sumberurip, Desa Sumbersari, Desa Sumberreja, Desa Karangsegar, Desa Bantarsari, dan Desa Bantarjaya,” jelasnya.
Desa-desa tersebut mengalami kerusakan akibat volume air yang sangat tinggi, ditambah dengan robohnya tanggul Sungai Citarum. Walaupun saat ini kondisi air sudah semakin surut namun masih ada beberapa rumah yang masih tergenang banjir dan belum bisa ditempati.
Bahkan beberapa warga masih memerlukan bantuan, baik berupa sembako dan obat obatan. Selain bantuan logistik.
Di lokasi tersebut tercatat ada 661 Kepala Keluarga dan 39 Balita.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Fasilitas umum yang rusak di antaranya adalah gedung Pondok Pesantren Raudhatul Thaibin dengan sebanyak 48 santri, Mushola Nurul Ikhlas dan Mushola Baiturahman yang hingga kini masih mengharapkan bantuan berupa Al-Quran, Meja Ngaji dan Karpet mushola.(R/R4/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi