Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Palestina merupakan bangsa yang pertama memberikan dukungan dan semangat merdeka pada Republik Indonesia (RI).
Demikian Waliyyul Imaam Lampung, Abdullah Mutholib menyampaikan dalam acara menyambut kepulangan relawan Rumah Sakit Indonesia (RSI) Gaza di Komplek Pondok Pesantren (Shuffah Hizbullah) dan Madrasah Al-Fatah, Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (15/8) malam.
Indonesia hampir dijajah selama 3,5 abad sebelum akhirnya meraih kemerdekaan hingga seperti sekarang ini.
Dari beberapa negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia, Palestina merupakan negara pertama yang mengatakan sekaligus memberikan dukungan Indonesia. Mirisnya, sebagian besar rakyat Indonesia melupakan atau bahkan tidak tahu tentang hal tersebut.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
“Pastinya, saudara-saudara muslim di Gaza tetap mengingat hari penting negara kita dan mengucapkan kembali hari kemerdekaan RI dua hari yang akan datang,” ujarnya.
Pada tahun 2006, kalimat “Al-Aqsa Haqquna” digaungkan oleh Allahuyarham Imaamul Muslimin Muhyiddin Hamidy, mengajak muslim di Indonesia untuk menolong saudara seagamanya dan membebaskan negara Palestina termasuk Masjid Al-Aqsa, meski banyak orang yang menganggap hal itu hanyalah mimpi.
Kalimat tersebut untuk menyemangati, menyentuh kalbu-kalbu sesama muslim, bahwa di Gaza ada saudara-saudaranya yang juga puluhan tahun dijajah, dihancurkan rumahnya, dan sebagainya.
Kemudian, diawali dengan sosialisasi dan memberikan semangat kalimat tersebut melalui gerakan longmarch, serta berkat doa Allahuyarham Imaamul Muslimin Muhyiddin Hamidy dan didukung para Ikhwan, para mujahid relawan bisa diberangkatkan ke Palestina.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Hal itu menambah keyakinan kaum Muslimin di Indonesia dalam membantu saudara sesama muslim di Palestina dan menjadi mujahidin-mujahidin yang dapat membebaskan Al-Aqsa.
“Tentunya, dengan kepulangan para Ikhwan, kami sampaikan Ahlan Wasahlan,” tutupnya.(L/cha/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel