Paris, 18 Shafar 1437/1 Desember 2015 (MINA) – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dan PM Israel, Benyamin Netanyahu, bersalaman, Senin, pada konferensi iklim global di Paris pada pertemuan pertama mereka dalam lima tahun terakhir.
Jabat tangan tersebut berlangsung dua bulan setelah berkobarnya kekerasan jalan terburuk di Israel dan kawasan Palestina dalam beberapa tahun belakangan ini dan gagalnya proses perdamaian 18 bulan lalu.
Mereka diatur sedemikian rupa agar berdiri saling berdekatan dalam acara foto bersama para pemimpin dunia di pertemuan puncak tentang perubahan iklim di Paris, Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, dengan mengutip DPA.
Netanyahu juga bertemu dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Federica Mogherini di sela-sela pertemuan puncak, di tengah perselisihan antara Israel dan blok beranaggotakan 28 negara Eropa itu terkait keputusan UE untuk melabeli produk-produk yang dibuat Israel di kawasan pendudukan, bukan dari negara Yahudi itu sendiri.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Netanyahu mengecam aturan yang dikeluarkan 11 November itu sebagai “munafik” dan menyatakan UE “seharusnya malu” dengan dirinya sendiri “karena membidik Israel saja padahal ada 200 konflik lain di dunia.”
Para pemimpin dan kelompok Palestina memuji blok tersebut karena akhirnya “mengambil langkah nyata” terhadap berbagai permukiman ilegal Israel.
Israel, Minggu, mengumumkan pihaknya menangguhkan peran UE dalam proses perdamaian yang macet sebagai ekspresi rasa tidak senangnya atas pelabelan. UE merupakan anggota dalam apa yang disebut Kuartet Mediator Internasional bersama AS, PBB dan Rusia.
Mogherini mengemukakan kepada Netanyahu, ketentuan pelabelan bukanlah legislasi baru, tetapi impelementasi UU yang ada saat ini.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Jadi tak ada perubahan berarti dari sudut pandang UE dan ada kesatuan UE dalam soal ini, kata jurubicaranya, Maja Kocianjic. (T/R07/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza