Abbas Ibnu Firnas: Ilmuan Muslim Penemu Penerbangan

Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA

Abbas Abu Al-Qasim Ibn Firnas Ibn Wirdas Al-Takurini, atau yang lebih dikenal dengan Abbas Ibnu Firnas, lahir di Izn-Rand Onda (sekarang Ronda), Andalusia, pada tahun 810 M. Ia dibesarkan di Córdoba, yang saat itu merupakan pusat peradaban dan ilmu pengetahuan Islam. Sejak kecil, Abbas menunjukkan minat yang besar pada berbagai bidang ilmu, termasuk astronomi, fisika, matematika, kimia, teknik, dan kedokteran.

Kecintaannya pada ilmu pengetahuan mendorongnya untuk belajar dengan tekun dan giat. Ia mengabdikan diri untuk mempelajari berbagai karya ilmiah dari para ilmuwan ternama di masanya, seperti Aristoteles, Archimedes, dan Ptolemy. Ketekunannya ini mengantarkannya menjadi seorang polimat yang menguasai berbagai bidang ilmu.

Kontribusi di Berbagai Bidang

Abbas Ibnu Firnas tidak hanya dikenal sebagai seorang ilmuwan, tetapi juga sebagai penemu, insinyur, dokter, musisi, dan penyair. Ia memberikan banyak kontribusi penting di berbagai bidang, di antaranya:

Pertama, penerbangan: Abbas Ibnu Firnas dikenal sebagai Bapak Penerbangan Modern karena perannya dalam merintis ilmu aeronautika. Ia melakukan banyak penelitian tentang aerodinamika dan merancang berbagai model pesawat terbang.

Pada tahun 877 M, di usia 67 tahun, Abbas Ibnu Firnas melakukan penerbangan percobaan dengan menggunakan pesawat yang ia rancang sendiri. Pesawat tersebut berbentuk seperti burung, dengan sayap yang terbuat dari kain dan kayu. Meskipun Abbas Ibnu Firnas tidak berhasil mencapai penerbangan yang sempurna, upayanya ini menjadi tonggak sejarah penting dalam perkembangan ilmu penerbangan.

Kedua, astronomi: Abbas Ibnu Firnas melakukan banyak pengamatan astronomi dan mengembangkan berbagai alat astronomi, seperti jam air dan astrolabe. Ia juga menulis beberapa risalah tentang astronomi, termasuk tentang pergerakan benda langit dan gerhana matahari.

Ketiga, fisika: Abbas Ibnu Firnas melakukan penelitian tentang berbagai fenomena fisika, seperti optik, mekanika, dan akustik. Ia juga mengembangkan berbagai alat dan mesin, seperti kaca pembesar, jam air, dan pompa air.

Keempat, kimia: Abbas Ibnu Firnas melakukan penelitian tentang berbagai zat kimia dan mengembangkan berbagai teknik kimia, seperti distilasi, kristalisasi, dan sublimasi. Ia juga menemukan beberapa senyawa kimia baru, seperti alkohol dan asam nitrat.

Kelima, kedokteran: Abbas Ibnu Firnas adalah seorang dokter yang terampil dan dihormati. Ia menulis beberapa risalah tentang kedokteran, termasuk tentang anatomi, fisiologi, dan penyakit. Ia juga mengembangkan berbagai obat dan metode pengobatan.

Ketujuh, sastra: Abbas Ibnu Firnas adalah seorang penyair yang ulung. Ia menulis berbagai puisi tentang berbagai tema, seperti cinta, alam, dan filsafat.

Penghargaan dan Pengaruh

Abbas Ibnu Firnas adalah seorang ilmuwan yang dihormati dan dihargai di masanya. Ia menerima banyak penghargaan dari para penguasa dan cendekiawan. Karyanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan telah menginspirasi banyak ilmuwan dan penemu di seluruh dunia.

Abbas Ibnu Firnas meninggal di Córdoba pada tahun 887 M. Ia meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi umat manusia. Kontribusinya di berbagai bidang ilmu telah memajukan peradaban manusia dan membuka jalan bagi penemuan-penemuan baru di masa depan.

Penamaan dan Penghormatan

Sebagai bentuk penghormatan atas jasanya, nama Abbas Ibnu Firnas telah diabadikan untuk berbagai hal, seperti: Kawah di Bulan memakai namanya, Bandar Udara Internasional Baghdad, Universitas di Damaskus dan Sekolah-sekolah di berbagai negara.

Abbas Ibnu Firnas adalah seorang ilmuwan Muslim yang luar biasa yang memberikan banyak kontribusi penting bagi umat manusia. Ia adalah pelopor ilmu penerbangan dan telah menginspirasi banyak ilmuwan dan penemu di seluruh dunia. Kegigihan, dedikasi, dan kecerdasannya patut menjadi teladan bagi kita semua. Semoga kelak lahir Abbas Ibnu Firnas lainnya yang akan melanjutkan perjuangan beliau.[]

Mi’raj News Agency (MINA)