Gaza City, 10 Rajab 1435/9 Mei 2014 (MINA) – Selama pertemuan dengan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Susan Rice, Presiden Palestina Mahmud Abbas menyatakan, Tel Aviv harus menghormati semua perjanjian yang ditandatangani, melepaskan semua tahanan sejak sebelum Perjanjian Pertama Oslo dan menghentikan kegiatan pembangunan pemukiman.
Jubir Abbas, Nabil Abu Rodeina menyatakan, kedua pemimpin membahas perkembangan terbaru, termasuk kemunduran dalam pembicaraan perdamaian. Abbas mengatakan kepada Rice, Israel menghalangi pembicaraan langsung atas pelanggaran dan prasyarat yang sedang berjalan. Lapor International Middle East Media Center (IMEMC) seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Abu Rodeina menambahkan, Abbas menekankan semua pemukiman Israel di wilayah pendudukan Palestina tidak sah menurut hukum Internasional dan Israel harus menghentikan kegiatan ini, jika tertarik perdamaian yang komprehensif.
Rice disajikan beberapa ide mengenai dimulainya kembali pembicaraan langsung, tanpa mewajibkan Israel menghentikan pelanggaran dan kegiatan pemukiman. Abbas mengatakan, Palestina berkomitmen untuk proses perdamaian serius yang mengarah pada akhir pendudukan Israel di Palestina dan mendirikan Negara Palestina yang merdeka, dengan Al-Quds Timur sebagai ibukotanya.
Mengacu pada Perjanjian Persatuan Nasional dan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah. Abbas mengatakan hal tersebut demi kepentingan terbaik rakyat Palestina untuk menjadi bangsa bersatu.
Baca Juga: Dua Tentara Zionis Israel Tewas di Gaza, Salah Satunya dari Komunitas Druze
Ia menambahkan, hal ini hanya dapat dicapai melalui kesatuan nasional dan membentuk pemerintahan teknokrat yang mempersiapkan dari pemilihan yang komprehensif. (T/Fauziah/P03/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Lancarkan Serangan ke Beirut Beberapa Jam Sebelum Gencatan Senjata