Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Selasa (10/9) memperingatkan, jika Israel mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki, semua perjanjian yang ditandatangani dengan Israel akan berakhir.
“Semua perjanjian dan kewajiban yang dihasilkannya akan berakhir jika pihak Israel mencaplok Lembah Jordan, Laut Mati utara, dan bagian mana pun dari wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1967,” kata Abbas dalam sebuah pernyataan, WAFA melaporkan.
Pernyataan Abbas muncul sebagai tanggapan atas pengumuman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa ia akan mencaplok Lembah Yordan dan sejumlah pemukiman jika ia memenangkan pemilihan Israel pekan depan.
Abbas menekankan, Palestina “memiliki hak untuk membela hak-hak kami dan mencapai tujuan kami dengan segala cara yang tersedia, terlepas dari konsekuensinya.”
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
Menurutnya, pernyataan Netanyahu bertentangan dengan resolusi PBB dan hukum internasional.
Dalam kampanyenya, Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel akan memberlakukan kedaulatan atas Lembah Yordan dan permukiman lainnya di Tepi Barat yang diduduki jika ia memenangkan pemilihan Israel 17 September.
Sekitar 650.000 orang Yahudi Israel saat ini tinggal di lebih dari 100 pemukiman yang dibangun sejak 1967, ketika Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Palestina menginginkan wilayah ini bersama dengan Jalur Gaza untuk pembentukan negara Palestina di masa depan.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai “wilayah pendudukan” dan menganggap semua kegiatan pembangunan permukiman Yahudi di sana ilegal. (T/Ast/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang