Moskow, 5 Dzulhijjah 1437/7 September 2016 (MINA) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui untuk pembicaraan langsung di Rusia, Kedutaan Palestina di Moskow mengatakan hal itu Senin (5/9).
Kedutaan mengatakan Presiden Abbas setuju untuk bertemu dengan Netanyahu, dan kantor Netanyahu mengatakan ia ‘selalu siap untuk bertemu.”
Kantor Berita MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dari sumber Ynet News menyebutkan, Netanyahu sebelumnya mempertimbangkan tawaran Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menjadi tuan rumah pembicaraan antara pemimpin Israel dan Abbas.
Netanyahu pada pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan, “posisi Israel selalu siap untuk bertemu Abbas tanpa prasyarat, dan karena itu mempertimbangkan usulan presiden Rusia dan waktu untuk pertemuan yang memungkinkan.”
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Laporan itu muncul tak lama setelah Presiden Putin pada Agustus kemarin menyatakan kesediaannya menjadi tuan rumah pembicaraan langsung antara kedua belah pihak.
Menurut informasi awal, pembicaraan cenderung berlangsung pada bulan Oktober. Menurut Jerusalem Post, Presiden Putin awalnya mengusulkan pertemuan di Moskow pada 9 September dan Abbas menyetujui. Namun, Netanyahu meminta untuk menundanya, dan cenderung pada Oktober.
Meskipun Netanyahu menyebut perundingan tanpa prasyarat, tapi Abbas hingga sebelum Selasa (6/9) masih bersikeras bahwa penghentian pembangunan di Tepi Barat dan pembebasan tahanan merupakan syarat utama sebelum dimulainya pembicaraan.
Namun, perkembangan terkini pada Selasa (6/9), Anggota Komite Eksekutif PLO Ahmad Majdalani mengatakan pada, Mahmoud Abbas menyetujui untuk bertemu dengan Netanyahu di Moskow tanpa prasyarat.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Presiden Abbas tidak mengatur prasyarat apapun untuk memenuhi Netanyahu di Moskow,” Majdalani, yang juga merupakan pembantu Presiden Abbas.
Pembicaraan damai Israel-Palestina terakhir tahun 2014 sebelum kemudian terhenti sampai saat ini. (T/P4/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza