Kairo, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan, kepemimpinan Palestina tetap berkomitmen pada perdamaian yang komprehensif dan adil berdasarkan resolusi legitimasi internasional di bawah naungan Kuartet Internasional.
Hal itu disampaikan Abbas dalam pertemuan puncak tripartit dengan mitranya dari Mesir Abdel-Fattah Al-Sisi dan Raja Yordania Abdullah di Kairo pada Kamis (2/9), WAFA melaporkan.
Abbas menyambut baik peran Yordania dan Mesir dalam rangka mengakhiri pendudukan Israel atas Palestina dan mencapai kenegaraan yang merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Negara Palestina.
“[Kepemimpinan Palestina] akan terus bekerja untuk penyatuan tanah dan rakyat kami, pencapaian kepentingan nasional, atas dasar komitmen semua orang terhadap legitimasi internasional,” kata Abbas.
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel
Hal ini, kata Abbas, akan diikuti dengan pembentukan pemerintah persatuan nasional untuk membantu rekonstruksi Jalur Gaza, dan menyelenggarakan pemilihan umum presiden dan legislatif.
Abbas juga mengutuk keras serangan pemukim terhadap warga sipil Palestina, upaya Israel untuk mengusir warga Palestina dari Yerusalem, kegiatan pemukiman kolonial yang sedang berlangsung, pembongkaran rumah warga Palestina oleh pendudukan Israel dan upaya Israel untuk mengubah status quo sejarah di Al -Masjid Aqsa.
“Kami selalu menunjukkan fleksibilitas yang tinggi, dan kami telah menangani secara positif semua inisiatif dan upaya internasional yang bertujuan mencapai perdamaian sesuai dengan legitimasi internasional,” ujarnya
“Oleh karena itu, kami menegaskan kesiapan kami bekerja menciptakan suasana positif dengan menerapkan langkah-langkah membangun kepercayaan yang mencakup ketenangan komprehensif di semua wilayah Palestina dan tidak mengambil tindakan sepihak apa pun,” tambahnya.
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Sementara itu, komunike terakhir dari pertemuan tripartit itu mendesak Israel menghentikan pengusiran warga Palestina di Yerusalem yang diduduki, terutama di lingkungan Sheikh Jarrah dan Silwan.
Presiden Abdel Fattah El-Sisi dan Raja Abdullah II juga menegaskan sentralitas masalah Palestina dan posisi tegas Mesir dan Yordania dalam mendukung rakyat Palestina dan hak-hak mereka yang adil dan sah, terutama adalah hak mereka untuk mendirikan negara yang merdeka dan berdaulat di perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan